Sering kita tidak sadar bahwa dehidrasi pada anak juga dapat terjadi. Ya, selain pada orang dewasa, tubuh si kecil juga bisa kehilangan cairan setiap hari baik melalui keringat, air mata, buang air kecil hingga buang air besar.
Air juga akan menguap dari kulit dan meninggalkan tubuh menjadi uap air ketika kita bernafas.
Kekurangan asupan air seperti ini dapat menjad penyebab dehidrasi yang mengakibatkan keseimbangan cairan tubuh terganggu dan tubuh tidak dapat menjalankan fungsi normalnya.
Lalu, apa saja ciri-ciri dehidrasi pada anak? Berikut penjelasan gejala dehidrasi ringan dan dehidrasi berat pada anak[2].
Gejala Dehidrasi Ringan
Gejala dehidrasi terbagi menjadi dua, yakni gejala dehidrasi ringan dan berat. Ini dia bebeberapa gejala dehidrasi ringan pada anak yang biasanya terjadi.
- Lebih jarang buang air kecil
- Mulut terasa kering
- Lebih sedikit air mata saat menangis
- Terlihat kurang aktif seperti lebih sedikit bermain
- Kepala menjadi lebih sedikit lunak dan terlihat cekung pada bayi atau balita
- Kotoran akan menjadi lebih encer karena diare
- Apabila muntah, akan terjadi penurunan pergerakan usus
Gejala Dehidrasi Berat
Sementara itu, kondisi-kondisi di bawah ini menunjukkan si kecil sedang mengalami dehidrasi berat.
- Menjadi sangat rewel
- Terlihat lebih mengantuk dari biasanya
- Tampilan mata menjadi lebih cekung
- Tangan dan kaki menjadi dingin serta berubah warna
- Kulit menjadi lebih keriput
- Buang air kecil hanya satu hingga dua kali dalam sehari
Baca juga: Jadwal Minum Air Putih yang Baik agar Manfaatnya Optimal!
Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak
Setelah mengetahui apa saja gejala-gejala dehidrasi pada anak, wajib bagi para orang tua untuk memahami bagaimana cara mengatasi dehidrasi ringan yang dialami oleh si kecil:
1. Berikan Asupan Cairan yang Cukup
Orang tua bisa segera memberikan air putih, larutan oralit atau cairan lain.
Pemberian cairan tersebut berguna untuk menggantikan cairan dan garam (elektrolit) yang hilang dari tubuh anak.
2. Konsumsi Buah dan Sayur yang Mengandung Banyak Air
Buah-buahan yang kaya akan air diantaranya adalah semangka, melon, timun dan strawberry.
Sementara sayuran yang mengandung banyak air adalah kembang kol, bengkoang, seledri dan selada.
3. Istirahat yang Cukup
Ketika anak mengalami dehidrasi, selain mengkonsumsi air jangan lupa untuk istirahat yang cukup.
Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pemulihannya.
4. Jangan Memberi Anak Minuman Berkafein
Memberi minuman yang mengandung kadar kafein seperti teh, minuman bersoda, dan coklat kepada anak yang mengalami dehidrasi dapat memperburuk kondisinya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat air putih sangat penting untuk menghindari dehdirasi pada anak.
Selain itu, pemilihan air putih yang diberikan pada si kecil pun tidak kalah penting karena tidak semua air sama.
Apabila Anda memilih air yang kualitasnya kurang baik, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan anak.
Untuk itu pilihlah AQUA yang melakukan tiga perlindungan; melindungi ekosistem di sekitar sumber air, melindungi kealamian mineral di air, serta diproses secara seksama tanpa tersentuh tangan manusia.
Namun, membiasakan minum air putih pada anak memanglah tidak mudah. Jadi, Anda bisa mencobanya secara perlahan saja, ya.
Mulailah dengan mengajaknya minum air putih setiap kali Anda minum air putih. Dengan begitu, diharapkan kebiasaan ini akan tumbuh dengan sendiri seiring berjalannya waktu.
Yuk, #AQUADULU untuk dukung si kecil minum air putih dengan cukup setiap harinya!
Baca juga: 7 Dampak Dehidrasi pada Tubuh yang Patut Anda Perhatikan!
Referensi:
- Dehydration - Buka
- Kenali Tanda Dehidrasi pada Anak dan Bayi - Buka
- Kenali Gejala Dehidrasi pada Anak dan Cara Mengatasinya - Buka
- Luncurkan Kemasan Label Frozen 2, AQUA Ajak Anak Sadar Arti Penting Air Minum Terbaik