Logo AQUA

9 Tradisi Ramadan di Indonesia, Unik, Khas, dan Meriah!

Tips Ramadhan | 27 Februari 2024

Bagikan:

9 Tradisi Ramadan di Indonesia, Unik, Khas, dan Meriah!

Terdapat beragam tradisi Ramadan di Indonesia yang khas dengan keunikan daerahnya masing-masing. Seperti yang sudah diketahui, bulan Ramadan menjadi momen paling banyak dinanti, terutama bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa.

Keragaman tradisi menyambut bulan Ramadan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap daerah. Lantas, seperti apa tradisi Ramadan di Indonesia yang selalu dinantikan masyarakat? Yuk, simak ulasan lengkapnya di artikel berikut ini!

Tradisi Ramadan di Indonesia, Unik dan Meriah

Indonesia dikenal dengan ragam budaya, tradisi, dan perayaan di daerah yang memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya adalah tradisi Ramadan di Indonesia yang khusus diadakan untuk menyambut bulan suci bagi umat Islam ini. 

Berikut adalah ragam tradisi Ramadan di Indonesia yang unik dan meriah. Yuk, simak apa  saja tradisinya!

1. Meugang - Aceh

Tradisi Ramadan di Indonesia yang pertama berasal dari Aceh. Provinsi yang dikenal dengan julukan Serambi Makkah ini mengadakan Meugang dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi ini khas dengan acara memasak daging sehari sebelum memasuki bulan Ramadan, baik daging sapi, kambing, maupun kerbau. 

Daging yang sudah dimasak akan dinikmati bersama keluarga. Selain itu, masyarakat juga akan saling mengundang tetangga untuk makan bersama. Tradisi ini merupakan warisan dari Sultan Iskandar Muda. Warga Aceh biasanya melaksanakan Meugang sebanyak 3 kali dalam setahun, yaitu sebelum bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

2. Pacu Jalur - Riau

Bulan Ramadan disambut meriah di Riau dengan tradisi warganya yang unik, yaitu Pacu Jalur. Tradisi ini merupakan perlombaan dayung pada perahu berukuran 40 meter yang digerakkan oleh 40 sampai 60 orang. Berlangsung di Sungai Kuantan, Pacu Jalur menjadi momen yang paling ditunggu bahkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. 

Acara olahraga ini merupakan upaya menjunjung nilai sportivitas dan kekeluargaan. Perahu akan saling beradu kecepatan untuk mencapai garis akhir. Pacu Jalur biasanya juga dilaksanakan untuk menyambut perayaan hari besar lain, seperti peringatan Hari Kemerdekaan RI.

3. Malamang - Sumatera Barat

Masyarakat Minang juga memiliki tradisi menyambut bulan Ramadan yang unik dan disebut dengan nama Malamang atau membuat lemang sebelum puasa. Lemang adalah makanan tradisional berupa beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu panjang, disisipkan daun pisang, lalu dibakar. 

Tradisi ini menyebar ke sejumlah daerah, seperti Padang, Pariaman, Painan, dan Padang Pariaman. Lemang juga bisa ditemui saat perayaan lainnya, seperti acara hajatan atau kekerabatan.

Baca juga: 11 Cara agar Kuat Puasa saat Bekerja dan Tetap Produktif

4. Munggahan - Jawa Barat

Di Jawa Barat, masyarakat menyambut Ramadan dengan tradisi Munggahan yang identik dengan acara berkumpul bersama keluarga. Di momen ini, keluarga akan melakukan beberapa aktivitas, seperti ziarah kubur, membersihkan tempat ibadah, dan makan bersama. 

Dulunya, Munggahan juga dirayakan dengan anak-anak yang mandi ke sungai sebagai tanda pembersihan diri sebelum memasuki bulan Ramadan.

5. Nyorog - Jakarta

Masyarakat asli Jakarta, atau masyarakat Betawi, juga memiliki tradisi Ramadan yang khas, salah satunya nyorog. Nyorog adalah tradisi memberikan bingkisan kepada keluarga yang lebih tua, seperti orang tua ataupun tetangga yang dilakukan menjelang bulan Ramadan. 

Lebih dari sekadar memberikan bingkisan, nyorog dilakukan sebagai bentuk penghormatan, meminta restu kelancaran ibadah, hingga menjalin sitalurahmi antaryang muda dengan yang lebih tua. Meski nama "nyorog" sudah jarang digunakan, namun tradisi memberikan bingkisan ini masih dilakukan hingga sekarang.

6. Nyadran - Jawa Tengah

Salah satu tradisi Ramadan di Indonesia yang tidak boleh Anda lewatkan adalah Nyadran dari Jawa Tengah. Dalam rangka menyambut bulan suci bagi umat Islam ini, masyarakat berbondong-bondong melakukan ziarah kubur untuk mengunjungi makam keluarga. 

Nyadran dibagi menjadi tiga tahapan acara yang dibuka dengan Kenduri atau pembacaan ayat Alquran, zikir, tahlil, doa, dan makan bersama. Acara dilanjutkan dengan Besik atau pembersihan makam dan ditutup dengan ziarah kubur.

7. Dugderan - Semarang

Dugderan adalah tradisi Ramadan di Indonesia, tepatnya kota Semarang, yang merupakan sebuah pesta rakyat. Pada perayaan ini, semua orang saling berkumpul dan bergembira. Tradisi Ramadan di Semarang ini sudah ada sejak tahun 1881 di bawah kepemimpinan Bupati R.M. Tumenggung Ario Purboningrat.

Ada banyak keseruan yang bisa dinikmati masyarakat di perayaan ini, mulai dari pasar malam, mainan Warak Ngendok, dan berbagai jenis kuliner khas daerah.  

Baca juga: 12 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh yang Perlu Diketahui!

8. Megengan - Jawa Timur

Tradisi Ramadan di Jawa Timur dikenal dengan nama Megengan yang identik dengan upacara selamatan kecil-kecilan. Megengan biasanya digelar di tempat ibadah, seperti masjid dan musholla. Masyarakat akan menyajikan berbagai makanan. 

Dari sekian jenis makanan yang disajikan, apem adalah kue wajib pada tradisi Megengan. Kue apem merupakan simbol pembersihan diri sebelum memasuki bulan Ramadan. Selain itu, kata apem diambil dari kata "Afwan" dalam bahasa Arab yang berarti maaf.

9. Megibung - Bali

Meskipun mayoritas penduduk Bali beragama Hindu, perayaan hari besar Islam di Pulau Dewata ini juga tidak kalah menarik. Tradisi Ramadan di Bali dikenal dengan sebutan Megibung. 

Pada acara ini, masyarakat akan berkumpul untuk memasak dan makan bersama dengan duduk melingkar sambil bersila. Makanan akan disajikan dengan beralaskan daun pisang, baik nasi (gibungan) maupun lauknya (karangan).   

Itulah sejumlah tradisi Ramadan di Indonesia yang unik dan kaya akan keragaman budaya masyarakatnya. Tradisi tersebut merupakan bentuk sukacita dan syukur dari masyarakat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Selain dengan perayaan tradisi yang unik dan khas, Anda juga perlu menyiapkan kondisi tubuh yang sehat dan bugar untuk menyambut bulan Ramadan. Salah satunya adalah memenuhi kebutuhan cairan tubuh secara teratur, yaitu minimal 2 liter per hari. 

Jangan lupa #AQUADULU saat berbuka hingga waktu sahur untuk mencegah dehidrasi. Tidak semua air itu AQUA, lho! AQUA telah terjaga keasliannya yang diproses langsung dari 19 pegunungan terpilih di Indonesia. Kemurnian mineral AQUA telah terjamin dengan adanya lapisan pelindung sehingga bebas dari pencemaran. 

Karena itu pula, AQUA terasa dingin alami meski tidak didinginkan. Seluruh produk AQUA juga telah memenuhi standar keamanan pangan dari BPOM dan SNI serta bersertifikasi halal. Tak perlu ragu lagi karena AQUA merupakan produk asli Indonesia dan telah menemani masyarakat Indonesia selama lebih dari 50 tahun.

AQUA juga tersedia dalam berbagai kemasan, seperti AQUA gelas, botol, hingga galon yang cocok menemani aktivitas harian.

Jadi, yuk minum AQUA DULU untuk memenuhi asupan cairan tubuh harian Anda! AQUA 100% Indonesia, 100% Halal, dan 100% Murni.

Baca juga: 7 Cara Agar Kuat Puasa dan Tetap Bugar Selama Ramadan

Referensi:

  1. Tradisi Unik Menyambut Ramadan dari Berbagai Daerah #DiIndonesiaAja - Buka
  2. 12 Tradisi Ramadan Khas dari Berbagai Daerah di Nusantara - Buka

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .