Mengalami panas dalam saat puasa tentu tidaklah nyaman. Bahkan, sering kali rasa nyeri yang ditimbulkan bisa sampai menghambat kegiatan Ramadan.
Sebetulnya, panas dalam adalah istilah orang awam yang mengacu pada kondisi non spesifik yang dapat melibatkan berbagai gejala di dalam mulut dan tenggorokan yang disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan.
Untuk mengatasinya, penting bagi Anda memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur maupun berbuka.
Yuk, simak selengkapnya mengenai cara menghilangkan panas dalam saat puasa di artikel berikut!
Cara Mengatasi Panas Dalam saat Puasa
Agar tidak menghambat kegiatan Ramadan Anda, berikut adalah beberapa cara mengatasi panas dalam saat puasa yang bisa diikuti.
1. Istirahat Cukup
Saat puasa, banyak orang mengalami jam tidur yang berantakan bahkan kurang. Hal ini disebabkan karena mereka belum bisa beradaptasi dengan perubahan jam tidur.
Alhasil, tubuh pun menjadi rentan terkena penyakit, salah satunya mengalami panas dalam saat puasa.
Jika Anda mengalami hal ini, cobalah perbaiki pola tidur saat puasa. Beberapa tips agar Anda bisa tidur atau istirahat yang cukup antara lain:
- Tidur singkat di siang hari selama maksimal 30 menit
- Tidur 2-3 jam setelah salat subuh. Namun sebagai catatan, hindari langsung tidur setelah sahur karena berpotensi membuat asam lambung naik.
- Tidur lebih awal di malam hari, misalnya setelah tarawih. Ini waktu yang tepat karena setelah tarawih, makanan sudah tercerna sampai ke lambung
2. Jaga Kebersihan Tangan
Penyakit panas dalam bisa muncul akibat infeksi bakteri Streptococcus grup A. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di tenggorokan, salah satunya radang.
Oleh karena itu, Anda harus rajin menjaga kebersihan tangan dengan sering mencucinya menggunakan sabun dan air mengalir.
Sebab, bakteri dan virus paling sering masuk ke dalam tubuh melalui tangan saat menyentuh benda-benda di sekitar.
Utamanya, Anda harus mencuci tangan di beberapa keadaan berikut ini:
- Sebelum dan sesudah makan
- Sebelum dan sesudah merawat orang sakit
- Setelah menggunakan toilet
- Sehabis bersin atau batuk
- Setelah memakai barang-barang yang banyak kumannya, seperti benda elektronik
- Setelah memegang barang-barang dari fasilitas umum, misalnya pegangan tangga, tombol lift, dan lainnya.
3. Jaga Kebersihan Mulut
Saat puasa, terkadang banyak orang yang lupa menjaga kebersihan mulut dengan jarang menggosok gigi.
Padahal meskipun tidak makan selama 12 jam, Anda tetap harus menjaga kebersihan mulut agar bakteri di dalamnya tak masuk ke tubuh.
Oleh karena itu, salah satu cara mencegah panas dalam saat puasa adalah menjaga kebersihan mulut dengan rajin menggosok gigi.
Anda bisa menggosok gigi setelah sahur, sehabis buka puasa, dan saat hendak tidur di malam hari.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Sariawan saat Puasa, Kenali Penyebabnya!
4. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah
Panas dalam saat puasa salah satunya dipicu oleh kurangnya asupan serat yang masuk ke tubuh.
Oleh karena itu, Anda bisa mengatasinya dengan perbanyak mengonsumsi sayur dan buah baik saat sahur maupun berbuka.
Konsumsi sayur dan buah yang cukup saat puasa juga dapat memperkuat daya tahan tubuh. Pasalnya, sayur dan buah mengandung banyak antioksidan, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
Alhasil, tubuh Anda pun dapat terhindar dari panas dalam karena memiliki daya tahan yang kuat.
Adapun buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat puasa adalah semangka, pir, pepaya, pisang, dan plum.
5. Hindari Makanan Bersifat Iritatif
Makanan bersifat iritatif seperti gorengan, buah masam, dan yang rasanya pedas mengandung senyawa radikal bebas yang dapat memicu peradangan pada tenggorokan maupun rongga mulut.
Selain itu, minyak juga bisa menyebabkan mukosa tenggorokan menjadi terasa kering, sehingga Anda akan mudah merasa haus ketika puasa.
Bila Anda memang sangat menyukai makanan pedas, sebaiknya batasi jumlahnya untuk menghindari penyakit lain seperti diare dan maag.
Anda bisa juga menyiasati mengonsumsi makanan-makanan tersebut saat berbuka puasa saja, sehingga saat puasa Anda tidak terganggu dengan tenggorokan kering karena tidak mengonsumsi makanan tersebut saat sahur.
6. Penuhi Asupan Cairan Tubuh
Asupan cairan tubuh tetap harus terpenuhi meskipun Anda sedang berpuasa.
Selain menimbulkan panas dalam saat puasa, kekurangan asupan air mineral juga dapat menyebabkan tubuh lemas, mudah mengantuk, dan cepat lelah.
Agar tetap memenuhi aturan 8 gelas air mineral saat puasa, Anda bisa mengikuti pola minum 2-4-2. Berikut rincian caranya:
- Minum 2 gelas air mineral saat berbuka
- Minum 4 gelas air mineral pada malam hari sebelum tidur
- Minum 2 gelas air mineral saat sahur
Baca juga: 8 Cara Belajar saat Puasa agar Tetap Optimal, Catat Tipsnya!
7. Minum Obat Panas Dalam Alami
Cara selanjutnya adalah dengan minum obat panas dalam alami yang mudah dicari, seperti air jahe, jeruk hangat, dan lemon.
Anda bisa mengonsumsi beberapa obat panas dalam alami tersebut saat berbuka dan sahur.
8. Berolahraga yang Rajin
Banyak orang malas melakukan olahraga ketika sedang berpuasa. Padahal, agar tubuh tetap bugar dan sehat saat menjalankan puasa, Anda harus tetap berolahraga.
Saat puasa, Anda bisa melakukan olahraga ringan seperti jalan santai, bersepeda, jogging, hingga yoga.
Opsi lain yang bisa Anda pilih adalah melakukan olahraga saat sudah berbuka puasa. Namun, pastikan untuk memberi jeda 2-3 jam setelah makan jika Anda ingin berolahraga.
Itu dia beberapa cara mencegah dan mengatasi panas dalam saat puasa untuk Anda lakukan di rumah.
Agar panas dalam saat puasa tidak kembali terjadi, pastikan untuk melakukan beberapa tips di atas, ya, salah satunya adalah dengan rajin minum air putih.
Jangan lupa juga untuk minum AQUA DULU. AQUA merupakan air mineral dengan kualitas terjaga yang berasal dari pegunungan terpilih di Indonesia sehingga sudah melalui proses uji klinis.
Oleh karena itu, selalu sedia #AQUADULU untuk air minum orang-orang tersayang. Diciptakan oleh alam, 100% MURNI air mineral pegunungan untuk bulan yang suci!
Baca juga: Bolehkah Donor Darah saat Puasa? Simak Penjelasannya!
Referensi:
