Logo AQUA

Mengenal Gejala dan Pemeriksaan Dehidrasi

Hidup Sehat | 31 Januari 2019

Bagikan:

Mengenal Gejala dan Pemeriksaan Dehidrasi

Dehidrasi merupakan keadaan yang membahayakan keselamatan jiwa. Kenali gejala dan cara mendeteksinya di sini.

Anda haus? Jangan tunda untuk minum atau dehidrasi ancamannya! Dehidrasi adalah ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh, di mana tubuh mengalami kekurangan cairan.

Secara sederhana, dehidrasi disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah kurangnya asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh. Kedua adalah pengeluaran cairan yang berlebih dari tubuh. Untuk menentukan dehidrasi atau tidak, Anda bisa melihat gejala dan melakukan beberapa pemeriksaan.

Pemeriksaan Fisik

Gejala awal yang akan dirasakan ketika dehidrasi adalah haus. Apabila kondisi ini diabaikan, Anda juga akan merasa pusing, sulit berkonsentrasi, sulit melakukan aktivitas fisik, dan lain-lain.

Tak hanya itu, dehidrasi juga bisa menyebabkan kram otot, kebingungan, kurangnya kesadaran terhadap lingkungan (delirium), turunnya volume darah yang bersirkulasi ke tubuh, dan gagal ginjal.

Pada anak, dehidrasi umumnya menyebabkan anak menjadi rewel, mata terlihat cekung, kehausan, dan kulit perut yang lambat normal kembali jika dicubit. Pada keadaan dehidrasi yang berat, anak akan cenderung mengantuk, tidak mau minum, mata cekung, dan kulit perut yang dicubit akan kembali normal dengan sangat lambat.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Bila Dehidrasi?

Pemeriksaan Darah

Untuk pemeriksaan darah, kondisi dehidrasi dapat dilihat nilai hemoglobin dan hematokrit pasien. Normalnya, nilai hematokrit adalah tiga kali nilai hemoglobin. Bila lebih dari tiga kali, dianggap terjadi peningkatan kekentalan darah yang dapat disebabkan karena dehidrasi. Kekentalan darah juga dapat diperiksa secara langsung dengan alat osmometer.

Pemeriksaan Urine

Selain darah, urine pun dapat diperiksa untuk menentukan keadaan cairan tubuh. Jika dilihat secara langsung, urine yang berwarna kuning pekat menandakan bahwa tubuh sedang dalam kondisi dehidrasi. Di samping itu, dapat pula dilakukan pemeriksan berat jenis urine. Jika hasilnya lebih dari 1,020, maka orang tersebut dalam keadaan dehidrasi. Sedangkan, urine yang berwarna kuning jernih menandakan tubuh memiliki cairan yang cukup.

Sebenarnya, dehidrasi tidak hanya ditentukan oleh satu jenis pemeriksaan saja. Karena kondisi ini membutuhkan kesimpulan dari beberapa jenis pemeriksaan. Di samping itu, gejala yang terjadi pun juga perlu diperhatikan. Namun secara keseluruhan, haus adalah gejala awal dehidrasi. Tidak perlu menunggu hasil pemeriksaan. Segera minum saat itu juga!

(NB/RH)

Sumber
Jusman SWA, dkk. Status Hidrasi. Dalam : Status Hidrasi pada kondisi umum dan khusus. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2014

Nelms M N, Sucher K, Lacey K, Roth S L. Nutrition Therapy and Pathophysiology. 2nd edition. CA: Wadsworth, Cengage Learning; 2011. Hal 126-8.



Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .