Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh anak yang penting dilakukan adalah vaksinasi. Vaksinasi merupakan tindakan medis yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk kebal terhadap suatu penyakit. Namun, apa saja daftar vaksin anak yang diperlukan?
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kini menambahkan 3 jenis vaksin anak yang perlu dilakukan secara rutin, yaitu vaksin PCV, rotavirus, dan HPV.
Selain itu, ada 12 jenis vaksin anak lainnya yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk dilakukan secara rutin. Apa saja? Mari simak ulasannya berikut ini!
Daftar Vaksin Anak
Anak cenderung memiliki sistem imun yang belum terbentuk dengan sempurna sehingga kesehatan tubuhnya harus dijaga sebaik mungkin.
Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh anak ialah melakukan vaksinasi secara rutin.
Berdasarkan rekomendasi IDAI, ada sebanyak 15 jenis vaksin anak lengkap yang perlu dilakukan secara berkala dan sesuai dengan jadwal. Berikut penjelasannya:
1. Vaksin Hepatitis B
Jenis vaksin anak yang pertama adalah vaksin hepatitis B.
Sesuai dengan namanya, imunisasi dengan vaksin hepatitis B dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan virus hepatitis B yang memengaruhi kesehatan organ hati.
Menurut jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI tahun 2020, vaksin hepatitis B dilakukan sebanyak 4 kali dosis primer dan 1 kali dosis booster.
- Dosis 1: anak berusia kurang dari 24 jam.
- Dosis 2: anak berusia 2 bulan.
- Dosis 3: anak berusia 3 bulan.
- Dosis 4: anak berusia 4 bulan.
- Dosis 5 booster: anak berusia 18 bulan.
2. Vaksin BCG
Vaksin BCG atau Bacillus Calmette-Guerin bermanfaat untuk mencegah terjadinya serangan bakteri tuberkulosis atau TBC yang menyerangan sistem pernapasan.
Berbeda dengan vaksin hepatitis B, vaksin BCG hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup, yaitu saat anak berusia 1 bulan.
Apabila usia anak sudah di atas 3 bulan, vaksin dapat diberikan apabila tes tuberkulin menunjukkan hasil negatif.
Baca juga: 11 Makanan Sehat untuk Anak yang Bergizi dan Lezat, Cek Yuk!
3. Vaksin Polio
Kemudian, jenis vaksin anak yang wajib berikutnya adalah vaksin polio. Ini memiliki manfaat untuk mencegah terjadinya penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan.
Imunisasi dengan vaksin polio dilakukan melalui dua cara, yaitu oral (OPV) dan suntik (IPV).
Anak akan mendapatkan vaksin polio oral sebanyak 4 dosis, yaitu dosis 0 ketika anak baru lahir hingga berusia 1 bulan, dan dosis selanjutnya saat berusia 2, 3, serta 4 bulan.
Sedangkan, vaksin polio suntik didapatkan sebanyak satu kali dosis ketika anak berusia 18 bulan.
4. Vaksin DPT
Jenis vaksin anak selanjutnya adalah vaksin DPT. Manfaat dari vaksin DPT adalah untuk mencegah terjadinya 3 jenis penyakit, yaitu difteri, pertusis, dan tetanus.
Vaksin DPT utamanya dilakukan sebanyak 4 dosis, yaitu ketika anak berusia 2, 3, dan 4 bulan.
Kemudian, anak juga disarankan untuk mendapatkan vaksin DPT booster sebanyak beberapa kali pada usia:
- 18 bulan.
- 5-7 tahun.
- 10-18 tahun (khusus vaksin TD, yaitu vaksin tetanus dan difteri).
- Booster vaksin TD selanjutnya diberikan setiap 10 tahun sekali.
5. Vaksin HiB
Vaksin HiB atau Haemophilus Influenzae tipe B adalah jenis vaksin anak untuk mencegah terjadinya penyakit pneumonia dan meningitis.
Vaksin HiB dilakukan sebanyak 3 dosis primer, yaitu saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan, serta 1 dosis booster untuk anak usia 18 bulan.
6. Vaksin MMR
Anak akan diberikan vaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella) sebagai upaya pencegahan serangan penyakit campak, gondongan, serta rubella.
Jadwal imunisasi anak dengan vaksin MMR di antaranya:
- Dosis 1: usia 9 bulan (vaksin MR atau Measles and Rubella).
- Dosis 2 booster: usia 18 bulan (vaksin MMR).
- Dosis 3 booster: usia 5-7 tahun (vaksin MMR).
Baca juga: 8 Olahraga untuk Anak SD yang Baik Bagi Tumbuh Kembangnya
7. Vaksin PCV
PCV atau pneumococcal conjugate vaccine merupakan jenis vaksin yang diberikan pada anak untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri penyebab pneumonia, meningitis, serta septikemia.
Vaksin ini akan didapatkan oleh anak dengan 3 dosis primer dan 1 dosis booster, yaitu:
- Dosis 1 primer: usia 2 bulan.
- Dosis 2 primer: usia 4 bulan.
- Dosis 3 primer: usia 6 bulan.
- Dosis 4 booster: usia 12-15 bulan.
8. Vaksin Rotavirus
Virus rotavirus diketahui dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare dan muntah-muntah pada anak.
Sebagai upaya pencegahan hal tersebut, anak disarankan untuk mendapatkan vaksinasi rotavirus.
Imunisasi dengan vaksin rotavirus didapatkan anak sebanyak 3 kali dosis pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
9. Vaksin Influenza
Jenis vaksin anak yang tidak kalah penting adalah vaksin influenza. Jenis vaksin ini berbeda dengan vaksin HiB, karena berfungsi untuk mencegah virus penyebab flu.
Anak akan mendapatkan vaksin influenza pertama kali pada usia 6 bulan.
Selanjutnya, anak disarankan untuk mendapatkan vaksin booster setiap tahun sekali sejak usia 18 bulan sampai 18 tahun.
10. Vaksin JE
Vaksin JE atau Japanese Encephalitis berfungsi untuk mencegah infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk dan menyebabkan radang otak pada anak.
Vaksin JE diberikan pada anak dengan dosis dan jadwal sebagai berikut:
- Dosis 1 primer: usia 9 bulan.
- Dosis 2 booster: usia 2-3 tahun (diutamakan apabila anak tinggal di daerah endemis).
11. Vaksin Varisela
Vaksin varisela diberikan pada anak untuk mencegah infeksi virus penyebab penyakit cacar air dan herpes zoster.
Pemberian vaksin varisela direkomendasikan oleh IDAI sebanyak 2 kali dengan interval 6 hingga 3 bulan pada usia 12-18 bulan.
Baca juga: 5 Cara Mengompres Anak Demam yang Benar Agar Panasnya Turun
12. Vaksin Hepatitis A
Untuk mencegah infeksi virus hepatitis A yang menyerang organ hati, Anda dapat melakukan imunisasi dengan vaksin hepatitis A untuk si kecil.
Vaksin hepatitis A didapatkan anak sebanyak 2 kali dengan internal 6 hingga 36 bulan pada usia 12-24 bulan.
13. Vaksin Tifoid
Vaksin anak yang direkomendasikan oleh IDAI berikutnya adalah vaksin tifoid.
Vaksin tifoid diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit tipes atau demam tifoid karena infeksi bakteri Salmonella typhi.
Dosis pertama vaksin tifoid akan didapatkan ketika anak berusia 24 bulan. Selanjutnya, anak akan mendapatkan vaksin booster setiap 3 tahun sekali saat berusia 5-18 tahun.
14. Vaksin HPV
Kemenkes baru-baru ini memasukkan vaksin HPV sebagai jenis vaksin anak SD yang termasuk ke dalam jadwal imunisasi rutin.
Di mana, vaksin HPV diberikan pada anak perempuan sebagai upaya pencegahan kanker serviks atau leher rahim.
Anak akan mendapatkan vaksin HPV sebanyak 2 kali dosis dengan jarak 6-15 tahun pada usia 9-14 tahun.
15. Vaksin Dengue
Jenis vaksin anak SD yang terakhir yaitu vaksin dengue.
Vaksin dengue diberikan pada anak untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang virusnya dibawa oleh nyamuk.
Vaksin dengue diberikan sebanyak 3 kali dosis dengan interval 6 bulan sekali ketika anak berusia 9-16 tahun.
Itu dia ulasan dari daftar vaksin anak yang direkomendasikan oleh IDAI untuk dilakukan secara rutin dan sesuai dengan jadwal.
Tidak lupa, Anda juga perlu mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh anak setelah melakukan vaksinasi agar daya tahan tubuhnya terjaga, salah satunya dengan minum air putih yang cukup.
Minum air putih dapat membuat tubuh anak terhindar dari gejala dehidrasi yang menyebabkan sistem imun menurun, seperti kelelahan, sakit kepala, dan peningkatan suhu tubuh [3].
Praktis, Anda dapat membawa air mineral AQUA untuk menemani vaksinasi yang dilakukan si kecil.
Air mineral AQUA telah melewati proses seleksi terhadap 9 kriteria khusus serta 5 tahapan secara ketat.
Tidak hanya itu, AQUA pun melakukan pengecekan serta uji kualitas sebanyak 400 kali untuk memastikan kealamian serta keamanan produk air mineralnya.
Air mineral AQUA tersedia beberapa ukuran kemasan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda, mulai dari AQUA Cube, 330 ml, 600 ml, serta 1500 ml.
Di samping itu, AQUA juga menyediakan ukuran galon 19 liter untuk disediakan di rumah!
Yuk, selalu sedia #AQUADULU untuk menemani aktivitas anak dan keluarga tercinta!
Baca juga: 9 Manfaat Olahraga untuk Anak, Baik Fisik dan Mental
Referensi:
- Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin, Salah Satunya HPV - Buka
- Jadwal Imunisasi IDAI 2020 - Buka
- Shaheen NA, Alqahtani AA, Assiri H, Alkhodair R, Hussein MA. Public knowledge of dehydration and fluid intake practices: variation by participants' characteristics. BMC Public Health. 2018 Dec 5;18(1):1346. - Buka