Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sebagian besar (sekitar 50%-60%) komposisi tubuh kita adalah air. Dengan kandungannya yang tinggi pada tubuh, air punya peran yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh mulai dari membantu sistem pencernaan, melindungi jaringan tubuh, hingga menjaga kesehatan tulang dan sendi. (1)
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan kualitas air yang Anda minum guna menghindari berbagai resiko penyakit seperti dari diare, kolera, hingga tifus. Berikut adalah beberapa ciri sumber air minum terbaik yang harus dipenuhi:
Persyaratan Fisik
Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik. Mulai dari memiliki warna yang jernih atau tidak keruh. Hal ini menjadi penting karena air yang keruh biasanya disebabkan oleh butiran-butiran koloid dari tanah liat yang ada pada air tersebut. Apabila air tersebut semakin keruh maka kandungan koloid di yang ada di dalamnya semakin banyak.
Syarat lainnya adalah air tersebut tidak berwarna. Apabila sebuah air memiliki warna tertentu, menandakan bahwa ada kandungan bahan-bahan lain yang mungkin berbahaya bagi kesehatan.
Syarat fisik ketiga yang harus dipenuhi oleh air minum adalah memiliki rasa yang tawar atau tidak berasa. Secara fisik, air dapat dirasakan oleh lidah kita, jika air yang kita minum terasa tawar maka air tersebut baik untuk dikonsumsi. Namun sebaliknya, jika ada rasa manis, asam, pahit, atau bahkan asin, dapat menjadi pertanda bahwa air tersebut tidak aman untuk diminum. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan dari kandungan asam organic maupun anorganik.
Persyaratan fisik lainnya adalah tidak berbau, air yang baik memiliki ciri tidak berbau saat dicium baik dari kejauhan maupun dari dekat. Air yang berbau busuk berarti mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi atau penguraian oleh mikroorganisme lain. Kemudian air yang layak dikonsumsi adalah air yang memiliki temperatur yang normal.
Persyaratan Kimia
Syarat kimia yang harus dipenuhi pertama adalah kandungan pH atau derajat keasaman. pH sangatlah penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat merekomendasikan tingkat pH air minum yang aman dikonsumsi ada di kisaran pH 6,5 hingga 8,5.
Yang kedua adalah kesadahan air atau kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium dan magnesium dalam bentuk garam karbonat. Terdapat dua jenis kesadahan yaitu kesadahan sementara dan kesadahan non karbonat atau permanen. Kesadahan sementara biasanya diakibatkan dari keberadaan kalsium dan magnesium bikarbonat yang hilang karena memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Sedangkan kesadahan non karbonat disebabkan oleh sulfat dan karbonat, klorida, dan nitrat.
Air yang aman untuk diminum juga tidak boleh mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti arsenik, ammonia, benzena, timbal, dan merkuri.
Konsumsi air minum dengan kandungan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, kerusakan ginjal, gangguan pada sistem reproduksi, serta gangguan perkembangan mental dan fisik.
Konsentrasi kalsium dalam air minum lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air berkarat. Syarat kimia yang lainnya adalah kandungan besi dalam air. Air yang mengandung besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi dalam air.
Batas maksimal yang terkandung dalam air adalah 0,1 mg/l. Selain besi kandungan alumunium juga tidak boleh terdapat dalam air, batas maksimal adalah 0,2 mg/l.
Selain itu penting untuk diketahui ada beberapa unsur kimia lainnya yang tidak boleh terkandung dalam air yaitu zat organik, sulfat, nitrat dan nitrit. Karena apabila air mengandung unsur-unsur kimia di atas sudah dapat dipastikan bahwa air tersebut tidak layak konsumsi, sedangkan yang layak konsumsi adalah yang tidak mengandung semua itu. (2)
Persyaratan Mikrobiologi
Meski tidak bisa dilihat secara langsung (kecuali memakai mikroskop) tetapi air minum yang layak untuk dikonsumsi adalah tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.
Agar air yang Anda minum bisa terhindar dari mengandung mikroorganisme berbahaya ini adalah, air minum dari toilet dan tempat pembuangan sampah serta hindari dari sinar matahari.
Selain itu, jika Anda mengonsumsi air minum dalam kemasan, pastikan air minum tersebut memiliki izin edar dari BPOM, masih tersegel dengan baik, kemasannya tidak rusak, dan disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. (2)
Salah satu pilihan air yang memenuhi berbagai persyaratan di atas adalah AQUA! Berdiri sejak 1973, AQUA telah memastikan keluarga Indonesia bisa mendapatkan air minum berkualitas, yang baik untuk kesehatan keluarga karena tidak semua air itu sama. AQUA memastikan hal ini, dimulai dari sumber airnya yang dipilih secara seksama melalui 9 kriteria, 5 tahapan, dan 1 tahun masa penelitian.
Source: