Logo AQUA

Jangan Abaikan Rasa Haus

Hidup Sehat | 30 Januari 2019

Bagikan:

Jangan Abaikan Rasa Haus

Rasa haus memang kelihatannya sepele. Meski demikian, ternyata kondisi ini tidak bisa diabaikan begitu saja, lho!

Haus adalah bagian dari kehidupan sehari hari. Kondisi ini merupakan pertanda bahwa sudah waktunya untuk minum. Meskipun terlihat sepele, ternyata rasa haus tidak bisa diabaikan begitu saja, lho!

Jangan Sepelekan Rasa Haus, Cukupi Kebutuhan Cairanmu

Setiap manusia memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, lingkungan (suhu, kelembapan), aktivitas fisik, dan lainnya. Sangatlah penting untuk menjaga agar jumlah air yang masuk dan keluar dari tubuh tetap seimbang. Jika terjadi ketidakseimbangan, misalnya kekurangan cairan, tubuh bisa mengalami dehidrasi.

Dehidrasi atau kekurangan cairan bisa disebabkan asupan air yang kurang ataupun pengeluaran air yang berlebihan. Rasa haus sebenarnya adalah cara tubuh memperingatkan bahwa tubuh Anda sedang dehidrasi. Bahkan, rasa haus itu sendiri merupakan pertanda awal dehidrasi.

Rasa haus biasanya mulai muncul saat tubuh kehilangan cairan kurang dari 1% berat badan. Namun seiring dengan bertambahnya cairan yang kurang, maka rasa haus akan semakin kuat. Oleh karena itu, saat muncul rasa haus sebenarnya tubuh Anda sudah mengalami kekurangan cairan.

Untuk itu, janganlah tunggu rasa haus sebelum minum. Apalagi jika rasa haus tersebut sudah muncul. Demi menjaga kesehatan tubuh, selalu penuhi kebutuhan cairan harian Anda. Cairan tidak hanya didapatkan dari minuman, namun bisa juga dari makanan. Buah-buahan dan makanan berkuah adalah contoh makanan yang banyak mengandung cairan.

Untuk pria, Anda disarankan untuk mengonsumsi cairan sebanyak 3,7 liter atau 11 gelas sehari. Sedangkan wanita, Anda dapat mengonsumsi cairan sekitar 2,7 liter atau 8 gelas per hari. Kebutuhan ini dapat bertambah jika aktivitas fisik meningkat, sedang banyak pengeluaran cairan –misalnya sakit diare atau muntah, banyak berkeringat, dan lain-lain.

Yuk, jaga kecukupan cairan tubuh dengan minum secara teratur. Ingat, minum tidak perlu menunggu hingga haus, ya!

(NB/RH)

Sumber :
Gropper SS, Smith JL, Groff JL. Nutrition and Human Metabolism. 5th ed. 2009.
Jusman SWA, dkk. Status Hidrasi. Dalam : Status Hidrasi pada kondisi umum dan khusus. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2014.
Nelms M N, Sucher K, Lacey K, Roth S L. Nutrition Therapy and Pathophysiology. 2nd edition. CA: Wadsworth, Cengage Learning; 2011. Hal 126-8.
Mahan K, Stump SE. Krause’s Food and The Nutrition Care Process. 14th edition. Saunders Elsevier, 2017; 6: 89.



Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .