Gangguan pencernaan anak merupakan kondisi yang cukup umum terjadi. Hal tersebut dikarenakan anak cenderung memiliki sistem pencernaan yang belum terbentuk sempurna. Lantas, apa saja gangguan pencernaan pada anak yang umum terjadi?
Salah satu gangguan pencernaan yang cukup sering dialami oleh anak-anak adalah sembelit atau konstipasi.
Gangguan ini menyebabkan anak kesulitan untuk buang air besar serta memiliki feses yang keras dan kering.
Mari simak macam-macam gangguan pencernaan anak selengkapnya melalui artikel berikut ini!
7 Macam Gangguan Pencernaan yang Umum Dialami Anak
Meski cukup umum terjadi, gangguan pencernaan anak tidak boleh disepelekan.
Hal tersebut dikarenakan masalah kesehatan ini dapat membuat anak rewel hingga kehilangan nafsu makan yang akan memengaruhi proses tumbuh kembangnya.
Apa saja macam-macam gangguan pencernaan anak tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Sembelit
Salah satu gangguan pencernaan anak yang paling umum terjadi adalah sembelit.
Sembelit merupakan kondisi di mana anak akan mengalami susah buang air besar serta ditandai dengan feses berbentuk kering dan keras.
Kondisi ini sering dialami pada anak ketika mendapatkan ASI eksklusif. Namun, jika gejala yang muncul cenderung berat, segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter spesialis anak.
Selain itu, sembelit juga kerap terjadi karena anak kurang minum air putih, minimnya asupan serat, serta alergi makanan.
2. Diare
Berbeda dengan sembelit, diare ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar pada anak. Selain itu, diare juga menyebabkan feses yang keluar dari tubuh berbentuk lebih encer.
Penyebab diare pada anak sangat beragam, mulai dari alergi makanan, kurang terjaganya kebersihan diri, hingga infeksi virus rotavirus.
Karena itu, penting untuk menjaga kebersihan diri serta melakukan vaksin anak secara rutin sebagai upaya mencegah terjadinya diare.
Baca juga: 8 Cara Menurunkan Demam pada Anak yang Mudah Dilakukan
3. Gumoh
Gumoh pada anak disebabkan otot pada ujung kerongkongannya yang belum terbentuk sempurna. Di mana, hal tersebut turut memicu asam lambung naik hingga mengiritasi kerongkongan.
Ketika mengalami gumoh, anak biasanya akan mengeluhkan sensasi panas pada dada, rewel, batuk, dan sendawa.
Ketika si kecil mengalami gangguan pencernaan ini, Anda dapat memberikannya makanan bertekstur lembut dalam porsi sedikit namun lebih sering.
4. Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan merupakan gangguan pencernaan anak yang menyebabkan usus tidak mampu mencerna jenis makanan tertentu.
Salah satu jenis makanan yang sering kali menyebabkan kondisi ini adalah susu. Susu mengandung gula bernama laktosa yang kerap tidak mampu dicerna dengan baik oleh saluran pencernaan anak.
Akibatnya, anak akan mengalami sejumlah kondisi, seperti mual, muntah, perut kembung, hingga sakit perut.
5. Perut Kembung
Perut kembung terjadi karena terlalu banyaknya gas yang terdapat di dalam perut. Kondisi kerap dialami oleh anak lantaran sistem pencernaannya masih belum terbentuk sempurna.
Perut kembung pada anak bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti mengonsumsi makanan terlalu cepat hingga kebiasaan menelan banyak udara.
Ketika mengalami perut kembung, berikan kompres hangat pada bagian perut anak. Jika dialami oleh anak berusia di bawah 1 tahun, Anda dapat menggerakkan kakinya secara perlahan seperti sedang mengayuh sepeda.
6. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu merupakan gangguan pencernaan anak yang terjadi karena terhambatnya jalur masuk usus buntu oleh zat asing atau feses serta infeksi saluran pencernaan.
Radang usus buntu biasanya menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri pada ulu perut, demam, mual, dan muntah.
Bila mengalami kondisi ini, ada baiknya Anda segera membawa si kecil untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Kebutuhan Gizi Anak Berdasarkan Usia, Orang Tua Wajib Tahu!
7. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable bowel syndrome adalah sekumpulan gejala yang dialami oleh anak karena adanya gangguan pada cara kerja usus.
IBS biasanya dialami oleh anak pada usia sekolah dasar, yaitu sekitar 7 hingga 12 tahun.
Penyebab irritable bowel syndrome hingga kini masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu IBS pada anak, yaitu pola makan tidak baik, stres, dan infeksi saluran cerna.
Itu dia sejumlah gangguan pencernaan anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua.
Bila mengalami gangguan pencernaan, anak cenderung lebih rewel dan bahkan dapat menurunkan nafsu makannya.
Karena itulah, penting untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan pada anak sedini mungkin.
Untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan pada anak, Anda sebagai orang tua perlu mengarahkan si kecil agar menerapkan pola hidup sehat dengan baik setiap harinya, seperti minum air putih yang cukup.
Berbicara mengenai konsumsi air putih, Anda bisa menyediakan AQUA galon untuk keluarga di rumah.
AQUA galon merupakan air minum layak konsumsi yang diambil dari 21 sumber mata air pegunungan pilihan di Indonesia.
Air mineral AQUA galon telah melalui proses penyaringan dari batuan vulkanis dengan cara seksama dan berhati-hati.
Hal ini membuat kemurnian dan kealamian air AQUA galon turut terjaga meski telah melalui serangkaian proses produksi.
AQUA galon juga dikemas menggunakan tutup berteknologi double injection sehingga tetap aman dan bebas dari kontaminasi hingga sampai ke tangan konsumen.
Harga AQUA galon pun sangat terjangkau, lho. Anda bisa mendapatkannya hanya dengan harga Rp1.000-an per liter!
Keluarga sehat, #AQUADULU. Diciptakan oleh alam, 100% MURNI air mineral pegunungan tanpa tambahan apapun, sebagaimana alam ingin Anda meminumnya.
Baca juga: 5 Cara Mengompres Anak Demam yang Benar Agar Panasnya Turun
Referensi: