Kelenjar keringat adalah bagian penting dari sistem ekskresi tubuh manusia yang berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Keringat merupakan cairan alami tubuh yang dihasilkan oleh kelenjar keringat di kulit Anda.
Ketika Anda berkeringat saat melakukan gerakan olahraga, terkena sinar matahari, atau saat terpapar cuaca panas ternyata bisa bermanfaat bagi tubuh, lho!
Jika cuaca hari ini panas, tubuh akan menghasilkan lebih banyak keringat dari biasanya. Hal tersebut bertujuan untuk mendinginkan suhu tubuh.
Namun akibatnya, tubuh menjadi kehilangan cairan dan menyebabkan dehidrasi. Sehingga guna menggantikan cairan tersebut, Anda perlu minum air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
Namun, tidak semua keringat menandakan kondisi yang sehat. Beberapa di antaranya merupakan dampak dari masalah kesehatan tertentu. Guna memahaminya lebih lanjut, yuk simak ulasan di bawah ini!
Fungsi kelenjar keringat
Nah, setelah mempelajari struktur kelenjar keringat, berikutnya kita akan membahas tentang fungsi dari kelenjar keringat itu sendiri. Beberapa fungsi kelenjar keringat tersebut antara lain:
1. Menjaga suhu tubuh agar tetap normal
Fungsi kelenjar keringat adalah untuk menjaga suhu tubuh agar tetap normal.
Utamanya, kelenjar keringat berfungsi untuk menjaga suhu tubuh agar tetap normal. Kelenjar keringat terhubung dengan neuron, sehingga proses berkeringat juga dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
Termosensitif neuron pada otak dapat mendeteksi suhu tubuh internal dan suhu kulit eksternal, menginstruksikan kelenjar keringat untuk merespons kesesuaian guna mempertahankan suhu inti tubuh agar tetap konstan.
Ketika tubuh mendeteksi suhunya terlalu panas, maka kelenjar keringat akan mengeluarkan air ke permukaan kulit guna mendinginkan kulit dan aliran darah di bawahnya.
Dengan begitu, suhu tubuh menjadi stabil kembali. Ini merupakan cara alami tubuh mengurangi panas berlebih yang dapat menyebabkan gejala mual, sakit kepala, hingga pingsan.
2. Membuang zat-zat beracun dari dalam tubuh
Fungsi kelenjar keringat lainnya adalah membuang zat-zat beracun dari dalam tubuh. Yup, ada banyak sekali zat berbahaya yang mungkin masuk ke dalam tubuh kita, entah itu melalui makanan, minuman, atau polusi.
Umumnya, zat berbahaya tersebut akan dikeluarkan melalui feses dan urine. Namun ada yang mengatakan bahwa fungsi kelenjar keringat juga bisa mengeluarkan racun dari tubuh yakni melalui keringat.
Meski begitu, bukti penelitian mengenai ini masih kurang, sehingga perlu diteliti lebih lanjut.
3. Melembapkan kulit dan rambut
Selanjutnya fungsi kelenjar keringat pada kulit dan rambut adalah sebagai pelumas.
Ini dikarenakan kelenjar keringat berkaitan erat dengan kelenjar minyak di kulit atau kelenjar sebasea. Bersama dengan minyak alami kulit, keringat dapat berfungsi melembapkan kulit serta rambut agar tidak kering dan mudah rusak.
4. Menghilangkan bakteri
Bakteri yang ada di kulit bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu, fungsi kelenjar keringat adalah membantu menghilangkan bakteri tersebut dari dalam tubuh. Fungsi ini akan dibantu oleh glikoprotein.
Studi imunohistokimia baru-baru ini menunjukkan bahwa kelenjar keringat memproduksi dan mengeluarkan peptida antimikroba seperti dermcidin, cathelicidin, dan laktoferin, menunjukkan peran potensial berkeringat dalam pertahanan terhadap infeksi kulit.
5. Memberikan Tanda Kondisi Kesehatan
Produksi keringat juga dapat menjadi indikator kesehatan. Misalnya:
- Hiperhidrosis: Produksi keringat berlebih tanpa sebab jelas.
- Anhidrosis: Tidak berkeringat sama sekali, yang dapat mengindikasikan gangguan pada kelenjar keringat.
Baca juga: Ini Penyebab Dehidrasi Berat Pada Tubuh yang Patut Diketahui
Struktur kelenjar keringat
Kelenjar keringat manusia diperkirakan berjumlah sekitar 1,6 hingga 5 juta dan jumlah tersebut bervariasi pada setiap individu [1]. Struktur kelenjar keringat umumnya dibagi menjadi dua, yakni kelenjar ekrin dan apokrin. Berikut penjelasannya.
1. Kelenjar ekrin
Kelenjar ekrin adalah kelenjar yang didistribusikan ke seluruh kulit, kecuali area tertentu seperti bibir, klitoris, penis, dan labia minora (bagian dalam vagina). Strukturnya seperti tabung yang melingkar dan terdiri dari dua bagian, yaitu sekretori dan saluran sekresi.
Kelenjar ekrin berfungsi sejak awal kehidupan. Mulai usia 2-3 tahun, jumlah total kelenjar ekrin tetap sepanjang hidup. Kepadatan kelenjar tertinggi ada di telapak tangan dan telapak kaki (kurang lebih 250-550 kelenjar/cm2) dan merespons rangsangan emosional serta termal.
Bagian sekresi kelenjar ekrin berada jauh di dalam lapisan dermis kulit dan memiliki dua jenis sel sekretori, yaitu sel bening yang menghasilkan air dan elektrolit, serta sel gelap yang melepaskan zat makromolekul yang ditemukan dalam keringat.
Kelenjar ekrin menghasilkan sebagian besar keringat, terutama yang teksturnya bening seperti air. Namun, rasanya tidak seperti air karena di dalamnya terkandung sedikit garam, protein, urea, dan amonia. Sebagian besar kelenjar ekrin ini dapat Anda temukan di telapak tangan, telapak kaki, dan dahi.
2. Kelenjar apokrin
Berkebalikan dengan kelenjar ekrin, kelenjar apokrin hanya bisa ditemukan di beberapa bagian tubuh tertentu, utamanya kulit kepala, ketiak, payudara, wajah, dan perineum. Ukuran kelenjar ini besar dan kenyal, serta strukturnya tidak melingkar seperti kelenjar ekrin.
Setelah pubertas, kelenjar apokrin akan menghasilkan sekresi yang pekat. Itulah sebabnya kelenjar apokrin paling sering dikaitkan dengan penyebab bau badan. Padahal, keringat kita sebenarnya tidak berbau. Hanya saja ketika sekresi, kelenjar apokrin bercampur dengan bakteri yang hidup di kulit sehingga menghasilkan bau tak sedap.
Gangguan pada kelenjar keringat
Gangguan pada kelenjar keringat bisa dibagi menjadi tiga, yaitu keringat berlebih (hiperhidrosis), kekurangan keringat (hipohidrosis), dan tidak berkeringat (anhidrosis). Simak penjelasan masing-masing gangguan di bawah ini.
1. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi di mana tubuh memproduksi keringat dalam jumlah terlalu banyak. Idealnya, tubuh akan menghasilkan banyak keringat saat sedang beraktivitas berat, olahraga, terkena cuaca panas, atau stres. Namun, hiperhidrosis juga bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan seperti:
- Gangguan saraf
- Diabetes
- Gula darah rendah
- Perubahan hormonal yang berkaitan dengan menopause
- Penyakit berhubungan dengan demam seperti infeksi atau malaria
- Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif
- Pengaruh obat-obatan tertentu
Hiperhidrosis dibagi menjadi dua, yakni primer dan sekunder. Hiperhidrosis primer adalah peningkatan keringat dengan distribusi fokal atau bilateral yang mempengaruhi terutama ketiak, telapak tangan, telapak kaki, area wajah, dan kepala. Etiologi melibatkan overaktivitas neurogenik dari kelenjar keringat yang normal terkait dengan kecenderungan genetik.
Sedangkan hiperhidrosis sekunder adalah peningkatan keringat dengan distribusi general atau unilateral sebagai akibat dari kondisi fisiologis yang mendasari (demam, kehamilan, menopause), patologi (keganasan, infeksi, penyakit kardiovaskular, endokrin/metabolik, gangguan neurologis atau psikiatri) atau pengobatan.
2. Hipohidrosis dan anhidrosis
Jika hiperhidrosis adalah kondisi keringat berlebihan, maka hipohidrosis dan anhidrosis adalah kondisi di mana keringat yang diproduksi tubuh terlalu sedikit atau sama sekali tidak berkeringat. Anhidrosis bahkan dapat menyebabkan kematian akibat tubuh mengalami hipertermia.
Pasien dengan hipohidrosis atau anhidrosis sering menunjukkan gejala xerosis atau kulit kering maupun intoleransi panas yang bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, pusing, dan sulit bernapas [1]. Beberapa gangguan kesehatan yang menyebabkan hipohidrosis dan anhidrosis di antaranya:
- Dehidrasi
- Hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif)
- Luka bakar yang menyebabkan kerusakan kelenjar keringat
- Gangguan saraf tertentu
- Terpapar panas berkepanjangan
- Berolahraga saat musim panas
- Beberapa gangguan kulit
Demikian penjelasan tentang beragam fungsi kelenjar keringat untuk Anda ketahui. Kelenjar keringat adalah cairan yang memang berperan penting bagi tubuh, utamanya dalam menjaga suhu tubuh tetap stabil. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan aktivitas yang dapat mengeluarkan keringat, misalnya olahraga rutin.
Setelah berkeringat, pastikan Anda juga mengganti cairan tubuh yang hilang dengan minum #AQUADULU setiap hari. Dengan cukup minum air putih, tubuh Anda akan tetap sehat dan bugar serta terhindar dari berbagai macam penyakit. Sebagai air mineral berkualitas, AQUA memastikan untuk menjaga kemurniannya hingga sampai ke tangan Anda.
AQUA juga hadir dalam banyak kemasan, salah satunya galon. Keuntungan menggunakan AQUA galon 19 liter adalah harganya terjangkau yakni Rp1.000 per liter saja. Selain itu, kemasan galon ini bisa digunakan kembali sehingga Anda tidak perlu menimbun sampah dan lebih ramah lingkungan. Yuk sedia AQUA biar fokus setiap hari!
Baca juga: Mengenal Pentingnya 4 Fungsi Air bagi Tubuh Manusia
Referensi:
1. Skin and Skin Appendage Regeneration - Buka