Logo AQUA

Ini Urutan Imunisasi Bayi untuk Menjaga Kesehatan Buah Hati

Healthy Lifestyle | 28 December 2022

Share this:

Ini Urutan Imunisasi Bayi untuk Menjaga Kesehatan Buah Hati

Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh anak serta mencegah terjadinya penularan penyakit. Bahkan, imunisasi disarankan untuk dilakukan sejak bayi baru lahir, lho! Lantas, bagaimana urutan imunisasi bayi yang tepat?

Sebagai upaya menjaga kesehatan tubuh si kecil, imunisasi harus dilakukan dengan tepat dan sesuai urutan.

Tidak perlu khawatir, jadwal dan urutan imunisasi bayi baru lahir hingga usia tertentu telah direkomendasikan oleh lembaga kesehatan terkait, yaitu IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Yuk, simak terus artikel di bawah ini untuk mengenal urutan imunisasi bayi yang tepat dan sesuai dengan lembaga kesehatan terkait.

Macam-Macam Jenis Imunisasi Bayi

Sebelum membahas urutan imunisasi bayi, Anda disarankan untuk mengenal macam-macam jenisnya terlebih dahulu.

Imunisasi bayi dilakukan dengan memberikan vaksin tertentu ke dalam tubuh si kecil. Ada beberapa jenis vaksin yang wajib termasuk ke dalam daftar imunisasi bayi, di antaranya:

1. Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B merupakan vaksin yang diberikan kepada si kecil untuk mencegah terjadinya infeksi virus hepatitis B pada organ hati.

Di dalam urutan imunisasi bayi, vaksin hepatitis B monovalen paling baik diberikan kepada bayi sesegera mungkin setelah lahir dan sebelum berumur 24 jam.

Biasanya, bayi akan mendapatkan vaksin hepatitis B sebanyak 3 kali dengan jadwal tertentu.

2. Vaksin Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT)

Vaksin DPT diberikan pada bayi untuk mencegah 3 jenis penyakit, yaitu difteri, pertusis, dan tetanus.

Vaksin DPT termasuk ke dalam kelompok vaksin wajib untuk bayi dan anak dan akan dilakukan sebanyak 3 kali dosis.

3. Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG)

Jenis vaksin yang termasuk ke dalam daftar imunisasi bayi berikutnya adalah BCG.

Vaksin BCG atau Bacillus Calmette-Guerin adalah vaksin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyakit tuberkulosis atau TBC.

Dalam urutan imunisasi bayi, vaksin BCG sebaiknya diberikan sesegera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan.

Berbeda dengan jenis vaksin yang lain, vaksin BCG hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup.

Baca juga: Ini Cara Membuat Susu Formula yang Benar untuk Bayi

4. Vaksin Polio

Untuk mencegah terjadinya penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan, Anda perlu melakukan vaksin polio pada si kecil.

Vaksin polio dibagi menjadi 2 jenis, yaitu imunisasi tetes (melalui oral) dan injeksi atau suntikan (IPV).

Vaksin polio umumnya akan diberikan sebanyak 4 dosis pada bayi dengan jadwal tertentu. 

5. Vaksin Measles and Rubella (MR)

Jenis vaksin yang termasuk ke dalam daftar imunisasi bayi berikutnya adalah vaksin MR (measles and rubella).

Imunisasi vaksin ini wajib diberikan pada anak usia 9 bulan sampai dengan 14 tahun untuk mencegah terjadinya penyakit campak dan rubella.

6. Vaksin Haemophilus Influenza tipe B (HiB)

Tidak kalah penting, vaksin HIB atau haemophilus Influenzae tipe B juga perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya meningitis, pneumonia, dan beberapa penyakit sejenis.

Jadwal dan Urutan Imunisasi Dasar Bayi

Terdapat jadwal imunisasi tertentu yang perlu diikuti agar manfaatnya dapat terasa lebih optimal serta tidak membahayakan kesehatan si kecil.

Urutan imunisasi bayi dasar lengkap dengan usia 0 sampai 9 bulan yang sesuai dengan rekomendasi IDAI tahun 2020 adalah sebagai berikut:

  • Bayi baru lahir usia kurang dari 1 hari: vaksin hepatitis B dosis 0.
  • Usia 1 bulan: vaksin BCG dan polio dosis 1.
  • Usia 2 bulan: vaksin DPT, hepatitis B, dan HIB dosis 1 serta polio dosis 2.
  • Usia 3 bulan: vaksin DPT, hepatitis B, dan HIB dosis 2 serta polio dosis 3.
  • Usia 4 bulan: vaksin DPT, hepatitis B, dan HIB dosis 3; polio dosis 4; dan polio suntik (IPV).
  • Usia 9 bulan: vaksin MR.

Baca juga: 9 Manfaat Olahraga untuk Anak, Baik Fisik dan Mental

Itu dia ulasan mengenai urutan imunisasi bayi lengkap yang penting untuk menjaga kesehatan si kecil.

Perlu diingat, setelah melakukan imunisasi bayi Anda harus tetap menjaga kesehatan si kecil sebaik mungkin, seperti dengan menjaga asupan nutrisinya.

Salah satu nutrisi yang perlu Anda perhatikan adalah asupan cairan tubuh.

Apabila si kecil telah memasuki usia 6 bulan yang telah diperbolehkan mendapatkan cairan tambahan selain ASI, Anda dapat memberikan air putih untuknya setelah melakukan imunisasi.

Namun, pemberian air putih untuk bayi tetap perlu diperhatikan. Anda sebaiknya memberikan air putih sebanyak seperempat gelas saja agar sesuai dengan kebutuhan cairan tubuh bayi.

Oleh karenanya, selalu sediakan AQUA galon di rumah untuk keluarga tercinta!

AQUA galon merupakan air minum layak konsumsi yang telah terjaga kealamian dan kualitasnya.

Proses pengolahan serta pengemasan AQUA galon telah melalui standar yang tinggi dan ketat, bahkan pemeriksaan dan uji kualitasnya dilakukan sebanyak 400 kali.

Pengemasan AQUA galon menggunakan tutup double injection sehingga kesterilannya tetap terlindungi hingga sampai ke tangan Anda.

Isi dari AQUA galon yang banyak, yaitu 19 liter, akan membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda selama beberapa hari.

Harganya pun terjangkau, Anda bisa mendapatkan AQUA galon dengan harga Rp1.000-an per liternya.

Jadi, selalu sedia #AQUADULU untuk Anda dan keluarga tercinta, ya!

Baca juga: 11 Makanan Sehat untuk Anak yang Bergizi dan Lezat, Cek Yuk!

Referensi:

  1. Jadwal Imunisasi IDAI 2020 - Buka
  2. Pastikan Bayi Anda Diberi Imunisasi Dasar Lengkap - Buka
  3. Berikan Anak Imunisasi Rutin Lengkap, Ini Rinciannya - Buka
  4. Ini Jadwal Imunisasi Dasar Anak yang Harus Diketahui - Buka

Related Articles

No articles found.

This website uses cookie to make sure you get the best experience. Learn more .