Logo AQUA

8 Penyebab Anak Muntah dan Cara Mengatasinya

Healthy Lifestyle | 19 June 2024

Share this:

8 Penyebab Anak Muntah dan Cara Mengatasinya

Penyebab anak muntah umumnya dikarenakan alergi makanan atau refluks asam lambung.

Namun dalam beberapa kasus, anak muntah-muntah juga bisa disebabkan infeksi hingga memerlukan penanganan lebih lanjut.

Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa memberikan si kecil asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi pada anak.

Selengkapnya, yuk ketahui berbagai penyebab anak muntah-muntah beserta cara mengatasi muntah pada anak di artikel ini.

Apa Penyebab Anak Muntah?

Anak muntah adalah hal normal. Namun, apabila si kecil mengalami muntah lebih dari dua hari tentu akan membuat Anda panik.

Berikut ini adalah beberapa penyebab anak muntah yang perlu Anda pahami agar tahu cara menanganinya.

1. Alergi Makanan

Penyebab anak muntah pertama adalah alergi makanan. Makanan yang tidak cocok untuk si kecil bisa menyebabkan alergi.

Alergi ini bukan hanya mengakibatkan muntah, tetapi juga menimbulkan reaksi lain, seperti gatal, ruam kemerahan, serta pembengkakan.

Oleh sebab itu, Anda perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi si kecil agar tidak terjangkit alergi.

2. Keracunan

Keracunan juga menjadi penyebab anak muntah lainnya. Ketika si kecil menyantap makanan berbahaya secara tidak sengaja, maka akan menimbulkan reaksi keracunan.

Reaksi keracunan tersebut dapat berupa muntah, diare, hingga demam. Oleh sebab itu, perhatikan si kecil saat bermain dan makan agar tidak menelan sesuatu yang membahayakan. 

3. Gastroenteritis

Gastroenteritis merupakan flu perut yang terjadi akibat infeksi usus. Gastroenteritis termasuk penyebab anak muntah yang paling sering terjadi. 

Flu perut ini umumnya terjadi akibat bakteri dan virus penyebab diare. Jenis penyakit ini dapat ditularkan melalui air atau makanan yang dikonsumsi oleh orang yang terinfeksi.

Keluhan yang sering dirasakan si kecil selain muntah adalah diare, sehingga berakibat pada dehidrasi karena kekurangan cairan.

Oleh sebab itu, sebaiknya Anda selalu membersihkan wadah makanan dan minum si kecil dan memastikan bahwa itu bukan bekas orang dewasa.

4. Radang Usus Buntu

Apendisitis atau biasa dikenal sebagai radang usus buntu menjadi salah satu penyebab anak muntah. Penyakit ini juga bisa menyebabkan nyeri perut hingga demam.

Dalam gejala yang parah, nyeri perut juga terasa di bagian bawah. Sebagai penyakit yang tergolong parah, radang usus buntu membutuhkan penanganan medis serta operasi.

5. Kekenyangan

Penyebab anak muntah yang selanjutnya adalah kekenyangan. Anak yang makan terlalu banyak bisa berakibat mual dan menjadi muntah.

Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan porsi makan si kecil dan jangan memaksanya apabila sudah kenyang, karena hal itu dapat menimbulkan muntah.

6. Motion Sickness

Motion sickness atau dikenal dengan mabuk perjalanan adalah penyebab anak muntah lainnya. Kondisi ini bisa terjadi ketika si kecil naik mobil, transportasi udara, atau kapal.

Mabuk perjalanan pada anak umumnya akan selesai ketika kendaraan berhenti.

7. Infeksi

Infeksi juga menjadi penyebab anak muntah. Ada beberapa infeksi yang bisa menimbulkan si kecil muntah, seperti pneumonia, meningitis, hingga Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Gejala lain yang timbul akibat infeksi adalah diare dan demam. Nah umumnya, infeksi yang terjadi akibat bakteri atau virus dapat menular.

Oleh sebab itu, sebaiknya perhatikan anak saat bermain dan pastikan si kecil selalu mencuci kaki serta tangannya.

8. Rasa Cemas

Penyebab anak muntah yang terakhir adalah rasa cemas. Biasanya kondisi ini sering dialami oleh anak yang baru masuk sekolah.

Rasa cemas yang berlebihan karena takut saat pertama kali masuk sekolah bisa membuat anak merasa mual dan muntah.

Baca juga: 7 Macam Gangguan Pencernaan Anak yang Kerap Terjadi

Cara Mengatasi Anak Muntah-Muntah

Ketika si kecil muntah, Anda tidak perlu khawatir terlebih dahulu. Terdapat beberapa cara mengatasi anak muntah yang bisa Anda pelajari berikut ini.

1. Cukupi Asupan Cairan

Cara mengatasi anak muntah yang pertama dengan mencukupi asupan cairan. Si kecil yang muntah terus-menerus akan mengeluarkan cairan dalam tubuh.

Oleh sebab itu, agar si kecil tidak dehidrasi, Anda bisa memberikan air putih, oralit, atau air madu. Salah satunya dengan memberikan AQUA. 

AQUA mengandung mineral yang diperlukan oleh si kecil untuk memenuhi kebutuhan cairannya, seperti kalsium, magnesium, selenium, dan natrium.

2. Istirahatkan Perut Beberapa Waktu

Ketika si kecil muntah, sebaiknya Anda menghindari pemberian makan atau minum secara langsung. 

Si kecil yang diberi minum atau makan setelah muntah juga bisa membuat perut kaget.

Anda bisa mengistirahatkan perutnya terlebih dahulu selama 30-60 menit agar air yang diminum tidak dimuntahkan kembali. 

3. Beri Pijatan Lembut

Cara mengatasi anak muntah berikutnya adalah dengan memberi pijatan lembut. Anda bisa memberikan pijatan lembut pada bagian leher secara lembut.

Hindari memberikan pijatan pada bagian perut karena itu akan membuatnya merasa mual kembali.

4. Posisikan Tubuh Anak Tetap Tegak

Setelah anak muntah, sebaiknya Anda memosisikannya dengan tetap duduk tegak. Hal ini bertujuan untuk menormalkan pernapasannya.

Selain itu, posisi yang tegak juga diperlukan agar si kecil tidak menghirup muntahannya kembali.

5. Beri Obat

Cara mengatasi anak muntah yang lain dengan memberikannya obat. Oralit bisa menjadi salah satu cara mengatasi anak muntah, namun obat muntah anak ini perlu ada saran dan ketentuan dari dokter.

Jangan memberikan sembarang obat, karena jika tidak tepat dapat memperparah kondisinya. 

6. Beri Makanan dengan Tekstur Lembut

Setelah anak muntah, sebaiknya Anda tidak memberikan makanan yang sulit dicerna dan keras. 

Anda bisa memberikan makanan dengan tekstur lembut, seperti nasi, roti, atau sup kaldu.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila pertolongan pertama sebagaimana penjelasan di atas tidak membantu, maka Anda bisa membawa si kecil ke dokter.

Namun, Anda juga bisa segera memeriksakannya apabila muncul gejala parah seperti berikut.

  • Muncul ruam kemerahan, sakit perut, dan pusing.
  • Si kecil mulai dehidrasi.
  • Muntah yang berwarna hijau kekuningan disertai darah.
  • Muntah yang sering terjadi selama 1 bulan.
  • Perut kencang dan kembung.
  • Anak usia 1 bulan yang muntah setiap minum ASI.
  • Anak usia 1-3 bulan yang muntah berkelanjutan.

Meskipun sebagian besar penyebab anak muntah bukanlah masalah serius, namun ada baiknya Anda memerhatikan kondisi tersebut dengan saksama.

Jika muntah-muntah terjadi terus menerus, segeralah bawa si kecil ke dokter agar mendapat penanganan secara tepat.

Sebagai pertolongan pertama, pastikan anak mendapat asupan cairan yang cukup dengan memperbanyak minum air putih.

Pilih air mineral yang sehat dan berkualitas seperti AQUA yang kandungan mineralnya terjaga dengan baik karena melalui ratusan proses uji klinis.

Yuk, siapkan AQUA DULU di rumah untuk kebutuhan minum sehari-hari!

Referensi:

  1. Bayi dan Anak Muntah: Mana yang Normal dan Berbahaya? - Buka
  2. Mengatasi Muntah pada Anak dengan Bijaksana - Buka
  3. Ibu Wajib Lakukan Ini Kalau Anak Tiba-Tiba Mual dan Muntah - Buka
  4. Jangan Panik! Ini 3 Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus - Buka

Related Articles

No articles found.

This website uses cookie to make sure you get the best experience. Learn more .