Olahraga memang menjadi aktivitas menyehatkan dalam budaya hidup sehat, namun jika dilakukan secara berlebihan justru tidak baik. Overtraining adalah istilah yang menggambarkan apabila Anda berolahraga terus-menerus tanpa mengenal waktu dan istirahat. Hal tersebut dapat memicu terjadinya cedera dan kondisi lain yang berdampak buruk bagi tubuh.
Apa itu overtraining sebenarnya? Mari simak secara saksama gejala overtraining, dampak, hingga cara pemulihannya di bawah ini.
Apa itu Overtraining?
Pengertian overtraining adalah sebutan untuk kelelahan berlebihan yang menyerang tubuh karena menggunakan energi secara masif dari batas kekuatan maksimal tubuh. Meski terdengar sepele, namun nyatanya hal ini dapat berbahaya bagi kesehatan.
Salah satu dampak overtraining adalah tubuh mengalami kelelahan, kebugaran menurun, bahkan bisa menyebabkan cedera. Contoh jenis olahraga yang sering memicu overtraining adalah weight training atau angkat beban, kardio, dan latihan intensitas tinggi (HIIT).
Ciri-Ciri Overtraining
Ada beberapa gejala yang umumnya akan Anda rasakan bila mengalami overtraining. Efek overtraining hingga gejalanya pun beragam antara orang satu dengan orang lainnya, di antaranya sebagai berikut.
1. Kelelahan Ekstrem
Salah satu ciri umum overtraining adalah tubuh kelelahan ekstrem. Memang lelah setelah berolahraga merupakan hal wajar. Namun, jika Anda terus memaksakan tubuh melanjutkan berolahraga alih-alih beristirahat maka dapat mengakibatkan kelelahan ekstrem yang biasanya terjadi karena tubuh kekurangan asupan energi sebelum mulai olahraga.
Alhasil, tubuh harus menggunakan cadangan nutrisi yang ada seperti karbohidrat, protein, dan lemak sebagai sumber energi.
2. Penurunan Performa
Gejala overtraining selanjutnya adalah penurunan performa tubuh. Kinerja tubuh dalam mengelola metabolisme tidak seintensif ketika normal, sehingga membuat tubuh jadi lemas dalam melakukan pergerakan konstan dengan dorongan kinerja otot.
Akibatnya, bukannya mengalami peningkatan, overtraining justru membuat Anda mengalami penurunan performa dalam beraktivitas fisik, seperti kelincahan, daya tahan, stamina, kekuatan, hingga reaksi terhadap ancaman.
3. Nyeri Otot
Berolahraga secara terus menerus dalam intensitas tinggi bisa menyebabkan tubuh kelelahan dan terjadi penumpukan asam laktat pada otot. Bila tidak segera diistirahatkan, maka kondisi tersebut dapat memicu nyeri otot dan cedera. Pada kasus yang parah, overtraining adalah penyebab terjadinya robekan kecil pada otot atau microtears.
4. Mengalami Cedera
Seperti penjelasan sebelumnya, penyebab overtraining adalah olahraga yang tidak terkontrol sehingga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami cedera. Contohnya bila Anda terlalu sering berlari, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami stress fracture atau munculnya celah kecil pada tulang.
Selain itu, berlari secara berlebihan juga bisa mengakibatkan ketegangan sendi, cedera jaringan lunak, dan patah tulang.
5. Nafsu Makan Berkurang dan Berat Badan Menurun
Umumnya setelah berolahraga Anda akan merasakan lapar akibat energi yang terkuras. Namun, dampak overtraining adalah menyebabkan hormon yang berperan guna mengatur rasa lapar dan kenyang jadi tidak seimbang, alhasil nafsu makan Anda menurun.
Menurunnya nafsu makan dapat berakibat pada tubuh tidak mendapat asupan makanan yang cukup. Jika hal tersebut terjadi terus-menerus, maka bisa menyebabkan berat badan menurun.
Baca juga: 12 Manfaat Olahraga Teratur bagi Kesehatan Fisik dan Mental
6. Gangguan Tidur
Overtraining adalah kondisi yang bisa memicu ketidakseimbangan hormon stres. Saat hal tersebut terjadi, Anda akan mengalami kesulitan dalam melepaskan stres dan ketegangan di waktu tidur. Akibatnya, tidur menjadi tidak berkualitas, memicu kelelahan ekstrem, serta perubahan mood secara tiba-tiba.
7. Mudah Sakit
Olahraga seharusnya membuat tubuh jadi lebih sehat. Tapi, jika dilakukan secara berlebihan justru tubuh akan terasa lesu. Overtraining menyebabkan Anda jadi rentan terserang penyakit. Selain itu, melemahnya imunitas juga dapat berakibat pada peningkatan risiko Anda mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
8. Kehilangan Motivasi
Gejala overtraining yang terakhir ialah Anda mungkin akan mengalami kehilangan motivasi untuk olahraga. Ini disebabkan oleh faktor seperti kelelahan fisik maupun mental, tidak menikmati latihan, hingga perasaan kecewa karena tidak mampu mencapai target.
Cara Pemulihan Akibat Overtraining
Apabila Anda mengalami gejala overtraining seperti di atas, maka ini saatnya Anda melakukan pemulihan. Adapun beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi overtraining adalah sebagai berikut.
1. Pijat Relaksasi
Cara mengatasi overtraining yang pertama adalah dengan pijat relaksasi. Metode ini membantu meredakan ketegangan otot dan mencegah cedera. Namun, pastikan Anda menggunakan jasa pijat relaksasi profesional yang sudah berpengalaman, ya.
2. Hentikan Latihan
Latihan ataupun olahraga harus dihentikan untuk beberapa waktu ke depan secara total guna mencegah overtraining berkelanjutan sehingga tidak membahayakan. Olahraga ringan mungkin masih bisa dilakukan selama tidak munculnya repetisi atau pengulangan seperti halnya latihan.
3. Istirahat Cukup
Kunci utama dalam mengatasi overtraining adalah istirahat cukup. Jangan paksa tubuh Anda beraktivitas berat. Istirahatlah dalam beberapa hari hingga tubuh Anda benar-benar pulih dan sehat.
4. Pemberian Asupan Ergogenik
Dalam melakukan penyembuhan overtraining, konsumsi makanan sangat berpengaruh. Anda dapat memperbanyak konsumsi makanan yang di dalamnya terdapat kandungan zat-zat bersifat ergogenik seperti glukosa, garam, obat yang bersifat anabolik, ekstrak hati, dan suprarenal.
5. Memastikan Kebutuhan Cairan Tubuh Tercukupi
Agar pemulihan overtraining bisa lebih cepat, maka Anda perlu menjaga asupan cairan tubuh tetap tercukupi. Minumlah #AQUADULU minimal 8 Aqua gelas per hari. Jika perlu, buatlah jadwal minum air putih setiap hari agar tidak lupa.
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh sangat penting guna membantu tubuh melawan berbagai serangan penyakit seperti kuman, bakteri, dan sebagainya. Selain itu, minum air putih juga bermanfaat dalam meningkatkan kekuatan serta kelenturan sendi dan otot tubuh.
Untuk itu, pastikan Anda pilih air minum berkualitas yang mampu menghadirkan segala kebaikan mineralnya, seperti AQUA yang sudah lebih dari 49 tahun menjaga kemurnian air minumnya. Di setiap kemasan air minum AQUA telah melalui sekitar 400 uji kualitas guna memastikan mutu airnya tetap baik.
Berkat itu semua, Anda dapat merasakan air mineral berkualitas yang mampu mendukung budaya hidup sehat Anda.
Baca juga: 6 Penyebab Pusing Setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya
Itu dia penjelasan seputar apa itu overtraining, ciri, beserta cara mengatasinya. Perlu diketahui, olahraga memang baik, namun lakukan sewajarnya saja, ya. Penting untuk mencegah overtraining dengan berikan jeda waktu untuk tubuh beristirahat guna memulihkan tenaganya. Jika Anda mengalami gejala overtraining, segera istirahat dan hentikan latihan.
Apabila dalam beberapa hari kondisi Anda tak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter. Semoga bermanfaat!
Referensi:
1. Overtraining atau Olahraga Berlebihan: Gejala hingga Penyembuhan - Buka