Masa kanak-kanak adalah masa dengan banyak proses tumbuh dan kembang. Setiap anak akan mengalami berbagai perkembangan yang menunjukkan bahwa otak dan kemampuan motoriknya berkembang. Perkembangan kognitif anak merupakan langkah penting dalam fase perkembangan anak yang pastinya tidak boleh dilewatkan.
Kemampuan kognitif adalah sebuah konstruksi proses yang melibatkan otak. Ini termasuk kemampuan untuk berpikir, mengingat, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Kadang orang tua lebih banyak memperhatikan perkembangan fisik dibanding perkembangan kognitif anak. Padahal, perkembangan kognitif juga tak kalah penting dari perkembangan fisiknya.
Berikut ini tahapan perkembangan kognitif anak yang bisa para orang tua perhatikan:
1. Usia 0–3 bulan
Tiga bulan pertama kehidupan seorang anak merupakan tahapan yang sangat menakjubkan. Perkembangan utama anak pada rentan usia ini berfokus pada eksplorasi panca indera dan lingkungan sekitarnya.
Perkembangan tersebut meliputi:
- Melihat benda dengan lebih jelas dalam jarak 30 cm.
- Mulai fokus pada objek bergerak.
- Mengenali rasa manis, asin, pahit, dan asam.
- Mendeteksi perbedaan nada dan volume berbicara.
- Melihat semua warna dalam spektrum visual manusia.
2. Usia 3–6 bulan
Mulai dari usia 3–6 bulan, persepsi seorang anak mulai berkembang. Perkembangan tersebut meliputi:
- Mengenali wajah anggota keluarganya.
- Merespons ekspresi wajah orang lain.
- Mengenali dan merespons suara-suara di sekitarnya.
- Mulai menirukan ekspresi wajah orang lain.
3. Usia 6–9 bulan
Memasuki tahapan perkembangan di usia 6–9 bulan, biasanya bayi mulai menunjukkan perkembangan di bawah ini:
- Memahami perbedaan antara benda hidup dan benda mati.
- Mengenali perbedaan gambar dengan jumlah objek berbeda.
- Mulai penasaran pada ‘hal-hal mustahil’, seperti bagaimana bisa sebuah benda menggantung di udara.
4. Usia 9–12 bulan
Pada rentang usia ini, banyak gerakan yang mulai bisa dilakukan sang buah hati dikarenakan perkembangan kognitifnya semakin matang. Dengan begitu, mereka dapat melakukan eksplorasi lebih banyak hal di sekitar mereka.
Perkembangan tersebut meliputi:
- Meniru gerakan dan beberapa tindakan, seperti bertepuk tangan.
- Menanggapi sesuatu dengan gestur dan suara.
- Gemar melihat buku-buku bergambar.
- Mulai mencoba menempatkan satu objek ke objek lain, misalnya memasukkan mainan ke keranjang.
5. Usia 1–2 tahun
Perkembangan fisik, sosial, dan kognitif seorang anak berkembang dengan pesat pada usia 1–2 tahun. Pada periode ini, anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk mengamati tindakan orang dewasa. Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua dan pengasuh anak untuk memberikan contoh perilaku yang baik.
Perkembangan tersebut meliputi:
- Memahami dan merespons kata-kata.
- Mengingat ciri sebuah benda dan mengidentifikasi persamaannya dengan benda lain yang mirip.
- Mengerti kapan harus menggunakan ‘aku’ atau ‘kamu’.
- Meniru tindakan dan ucapan orang dewasa.
- Mempelajari lingkungan sekitar dengan menjelajahinya.
6. Usia 2–3 tahun
Pada periode usia ini, anak-anak sudah semakin mandiri karena mereka sudah dapat menjelajahi lingkungan sekitarnya dengan lebih baik.
Periode ini juga merupakan waktu yang tepat bagi anak untuk diperkenalkan ke tempat-tempat yang bisa dijelajahi dan bisa memberikannya ilmu pengetahuan, seperti museum dan kebun binatang, karena sebagian besar pembelajaran anak selama tahap ini adalah hasil dari pengalamannya sendiri.
Berikut ini adalah perkembangan kognitif yang ditunjukan oleh anak-anak pada usia 2 tahun hingga 3 tahun:
- Menyebutkan objek berdasarkan kategori, misalnya hewan, bunga, dan benda-benda di sekitar.
- Meniru tindakan orang dewasa yang lebih rumit, seperti bermain rumah-rumahan, berpura-pura mencuci, atau memasak.
- Menanggapi perintah sederhana dari orang tua.
- Mencocokkan benda dengan kegunaannya, misalnya sendok untuk makan dan gelas untuk minum.
7. Usia 3–4 tahun
Pada periode usia ini, anak-anak semakin mampu menganalisis dunia di sekitarnya dengan cara yang lebih kompleks. Anak-anak juga menjadi lebih aktif dalam proses belajar. Selain itu, mereka juga akan mulai mengajukan berbagai pertanyaan terkait hal-hal yang ada di sekitarnya.
Perkembangan kognitif yang ditunjukkan oleh anak-anak usia 3–4 tahun di antaranya adalah:
- Mulai aktif mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.
- Belajar dengan mengamati dan mendengarkan instruksi.
- Dapat mengatur benda berdasarkan ukuran dan bentuknya.
- Memahami cara mengelompokkan dan mencocokkan benda sesuai dengan warnanya.
- Sering mengajukan pertanyaan dengan kata tanya “mengapa” untuk mendapatkan informasi.
8. Usia 4–5 tahun
Ketika mendekati usia sekolah ini, kemampuan seorang anak dalam menggunakan kalimat, meniru tindakan orang dewasa, berhitung, dan kegiatan dasar lainnya sudah semakin matang.
Berikut ini adalah perkembangan kognitif yang ditunjukkan oleh anak-anak usia 4–5 tahun:
- Mengidentifikasi warna-warna yang lebih kompleks, seperti biru dongker dan merah muda.
- Menggambar bentuk orang.
- Menggambar benda yang sering mereka sebut dan deskripsikan.
- Berhitung dari 1 sampai 5.
- Mengetahui dan memberi tahu di mana tempat tinggalnya.
Agar semua tahapan perkembangan kognitif pada anak Anda bisa terpenuhi dengan maksimal penting untuk rutin dan rajin memberikannya air. Mengapa demikian? Karena, kandungan pada pada air dapat membantu anak agar bergerak lincah dan minum yang cukup akan berdampak pada daya konsentrasi dan meningkatkan kinerja otak pada anak untuk berfikir dan memahami sesuatu.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberi rekomendasi khusus terhadap asupan cairan anak. Disebutkan bahwa bayi usia 0- 6 bulan memerlukan cairan sebanyak 700 ml/hari. Sedangkan bayi 7-12 bulan membutuhkan 800 ml/hari.
Sementara itu, anak usia 1-3 tahun wajib mendapat cairan sebanyak 1.300 ml/hari. Jumlah itu terus meningkat seiring umur seperti anak 4-8 tahun dengan kebutuhan 1.700 ml/hari.
Faktor jenis kelamin juga akan berpengaruh ketika anak bertambah dewasa. Anak laki-laki usia 9-13 tahun memerlukan 2.400 ml/hari. Namun, anak perempuan pada usia yang sama hanya membutuhkan 2.100 ml/hari.Meski nampak sama, tapi tak semua air sama. Memenuhi kebutuhan hidrasi dengan air mineral berkualitas tak kalah penting untuk diperhatikan orang tua saat memenuhi kebutuhan air anak dan keluarga. Seperti AQUA air mineral yang telah lebih dari 48 tahun murni langsung dari sumber air pegunungan di Indonesia. Kesegarannya tetap terjaga di setiap tetes kemurniannya yang telah melewati lebih dari 400 cek kualitas. Memilih air mineral berkualitas berarti memberikan kebaikan alam dan kebaikan hidup untuk keluarga anda. Tentunya proses ini juga ditambah dengan tiga perlindungan yang dilakukan AQUA: melindungi ekosistem di sekitar sumber air, melindungi kealamian mineral, dan proses pengemasan yang seksama.
AQUA juga hadir dengan kemasan AQUA Kids yang memiliki berbagai karakter menarik sehingga bisa menjadi solusi untuk Ibu yang kesulitan membuat si kecil minum cukup air setiap hari. AQUA kids dapat dibeli di minimarket, supermarket atau e-commerce
Yuk, dukung si kecil dengan memberikan AQUA kids setiap hari!.
Referensi:
- Begini Tahapan Perkembangan Kognitif Anak - buka
- Manfaat Air Putih Bagi Anak - buka
- AQUA Kids, SehatAQUA