Apakah Anda gemar mengonsumsi makanan dengan cita rasa unik? Kalau iya, mungkin sudah pernah mencoba makanan fermentasi.
Di samping cita rasanya yang khas, hidangan fermentasi ternyata termasuk ke dalam jenis makanan sehat, lho!
Yap, hidangan fermentasi tersebut diketahui dapat bantu menjaga kesehatan pencernaan tubuh karena mengandung bakteri baik.
Mari kenali beberapa contoh makanan fermentasi serta manfaatnya bagi tubuh di bawah ini.
Manfaat Makanan Fermentasi
Ada beberapa keuntungan proses feremntasi makanan yang bisa Anda dapatkan jika mengonsumsi secukupnya.
Berikut ini merupakan manfaat makanan fermentasi, yaitu:
1. Melancarkan Saluran Pencernaan
Hidangan fermentasi merupakan makanan yang diolah dengan bantuan mikroba, seperti ragi.
Hasil fermentasi dari suatu makanan adalah probiotik. Di mana, probiotik ini turut menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.
Maka dari itu, konsumsi hidangan fermentasi diketahui bisa membantu melancarkan saluran pencernaan.
Sebagai contoh, susu fermentasi bisa membantu meredakan nyeri perut dan diare karena intoleransi laktosa (gangguan pencernaan yang disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam mencerna laktosa atau gula dalam susu).
2. Bantu Proses Penyerapan Nutrisi dalam Tubuh
Selain itu, hidangan fermentasi juga dapat membantu tubuh dalam menyerap nutrisi.
Pasalnya, proses pengolahan fermentasi diketahui akan memecah nutrisi dalam makanan.
Dengan begitu, hidangan fermentasi jadi lebih mudah dicerna oleh tubuh.
3. Bantu Membuang Racun dari Dalam Tubuh
Membantu proses pembuangan racun dari dalam tubuh juga menjadi salah satu manfaat konsumsi sajian fermentasi.
Manfaat ini bisa didapatkan karena sajian fermentasi diketahui
memiliki kandungan asam serta probiotik yang bantu meluluhkan berbagai macam racun.
Baca juga: Inilah 11 Makanan Khas Bali yang Lezat dan Populer
Contoh Makanan Fermentasi
Setelah mengetahui manfaatnya, Anda mungkin ingin coba macam-macam makanan fermentasi yang menyehatkan, bukan?
Nah berikut ini, ada beberapa contoh makanan fermentasi yang mudah dibuat, yaitu antara lain:
1. Yogurt
Contoh makanan fermentasi pertama adalah yogurt. Yogurt mengandung berbagai macam nutrisi, seperti kalsium, fosfor, kalium, vitamin B2, dan lain sebagainya.
Selain itu, probiotik yang terkandung pada yogurt diketahui turut membantu melancarkan proses pencernaan.
Hal tersebut membuat yogurt seringkali dijadikan sebagai salah satu menu makanan bagi pelaku diet.
2. Acar
Acar dibuat dengan cara memfermentasikan sayuran menggunakan gula, garam, dan cuka.
Maka dari itu, rasa dari acar ini menyegarkan sehingga seringkali dijadikan sebagai menu pendamping sajian lain, seperti nasi goreng atau sate.
Bakteri baik dalam cuka diketahui dalam membantu memecah gula dan selulosa dalam makanan.
Maka dari itu, nutrisi dalam acar cenderung mudah dicerna oleh tubuh.
3. Tempe
Siapa yang tidak kenal tempe? Makanan Indonesia satu ini adalah contoh makanan fermentasi yang cukup populer di kalangan masyarakat
Tempe diolah dari kedelai yang fermentasi dan termasuk ke dalam salah satu sumber protein nabati.
Karena itulah, tempe juga dikenal sebagai makanan fermentasi untuk diet.
Anda bisa mendapatkan tempe dengan mudah, baik di pasar tradisional maupun swalayan besar.
4. Kimchi
Jika Anda penggemar budaya Korea, contoh makanan fermentasi satu ini pasti sangat tidak asing didengar.
Yap, kimchi merupakan salah satu makanan khas Korea yang dibuat dengan memfermentasikan sayuran, seperti sawi putih atau lobak, menggunakan bumbu pedas.
5. Kefir
Kefir adalah sajian fermentasi yang terbuat dari susu dan biji kefir.
Kemudian, susu kefir tersebut akan difermentasikan dengan ragi dan bakteri.
Proses pengolahan dari kefir ini diketahui membantu memecah laktosa, yaitu gula dalam susu.
Oleh sebab itu, kefir lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Susu kefir ini hampir mirip dengan yogurt. Bedanya, kefir bertekstur lebih cair dibandingkan dengan yogurt.
Mengonsumsi kefir secara rutin diketahui bermanfaat bagi kesehatan usus dan sistem imun.
6. Oncom
Sajian fermentasi selanjutnya beralih ke makanan khas Jawa, tepatnya dari Jawa Barat, yaitu oncom.
Oncom terbuat dengan memfermentasikan bungkil kacang tanah, sisa pembuatan tahu, ampas kedelai, dan pati singkong.
Oncom yang tersedia di pasar ada dua macam, yaitu oncom merah dan hitam.
Oncom merah terbuat ampas tahu. Sedangkan, oncom hitam terbuat dari campuran tepung tapioka dengan bungkil kacang tanah.
7. Tauco
Selain tempe dan oncom, ada sajian fermentasi lain yang juga terbuat dari biji kedelai, yakni tauco.
Tepatnya, tauco merupakan pasta fermentasi kedelai dan biasa digunakan sebagai bumbu penyedap masakan.
Pembuatan tauco ini melibatkan dua proses, yaitu fermentasi kapang lalu dilanjutkan dengan fermentasi garam.
Tauco mengandung beberapa nutrisi yang menyehatkan untuk tubuh, seperti lemak nabati, protein nabati, vitamin, dan mineral.
Itu dia macam-macam makanan fermentasi yang bisa Anda cicipi.
Karena beberapa sajiannya memiliki rasa yang kuat, mengonsumsi makanan fermentasi mungkin akan membuat Anda merasa haus.
Maka dari itu, sediakan air mineral AQUA untuk menemani Anda saat mencoba sajian fermentasi tersebut.
AQUA menyediakan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan berbagai ukuran, mulai dari 220 ml, 330 ml, 600 ml, dan 1500 ml.
Selain itu, tersedia juga galon AQUA 19 liter yang bisa dijadikan sebagai air minum konsumsi sehari-hari di rumah.
Dengan ukurannya yang beragam ini, Anda dapat memilih kemasan AQUA sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, metode pengemasan AQUA juga telah melalui standar tinggi yang membuat kemurnian dan kesterilan air mineralnya tetap terlindungi.
Kualitasnya pun turut terjaga, sebab sebanyak 400 kali pemeriksaan dan pengujian telah dilewati oleh setiap produk AQUA.
So, jangan lupa #AQUADULU untuk menemani konsumsi makanan sehari-hari, ya!
Referensi: