Logo AQUA

Cerita dan Sejarah yang Membentuk Legenda Danau Toba

Share this:

Cerita dan Sejarah yang Membentuk Legenda Danau Toba

Danau Toba merupakan salah satu danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara. Namun, pesona Danau Toba tidak hanya terletak pada pemandangan alamnya, tetapi juga pada legenda yang melingkupinya. Konon, legenda Danau Toba terbentuk dari kisah cinta tragis antara seorang pemuda dan seorang putri ikan.  

Kira-kira bagaimana kisah selengkapnya? Yuk, baca artikel ini hingga akhir untuk mengetahui sejarah danau toba menurut legenda, serta cerita Danau Toba menurut penelitian ilmiah.

Legenda Danau Toba

Di sebuah desa terpencil di Sumatra Utara, hiduplah seorang pemuda bernama Toba. Meski tumbuh sebagai seorang yatim piatu, namun Toba merupakan pribadi yang pekerja keras dan tidak mudah menyerah. 

Suatu waktu, desa tempat tinggalnya dilanda kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan sawah sehingga persediaan pangan menipis. Para penduduk desa mencoba mencari solusi dengan cara melaut, tetapi hasilnya tetap tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya, banyak penduduk meninggalkan desa dan mengadu nasib di tempat lain.

Sementara itu, Toba tetap bertahan dan memutuskan untuk mencari ikan sendirian di laut. Setelah melalui beberapa kali kegagalan yang sama, suatu hari, Toba tiba-tiba menemukan ikan emas yang sangat besar. Toba sangat senang dan langsung membawa ikan tersebut pulang, kemudian menaruhnya di dalam sebuah ember berisi air.

Keesokan harinya, Toba terkejut karena tiba-tiba mendapati makanan tersaji di meja. Awalnya, Toba mengira makanan tersebut sengaja dikirimkan Tuhan untuknya, tapi Toba tidak menyangka bahwa keajaiban tersebut akan berulang selama tiga hari berturut-turut. 

Akhirnya, pada hari keempat, Toba memutuskan untuk berpura-pura meninggalkan rumah guna mencari tahu siapa kira-kira yang telah memberinya makanan belakangan ini. Ketika sedang menunggu, Toba mulai mencium aroma masakan. Ia pun berjalan mengendap-endap ke dalam rumah dan mengintip melalui celah-celah dapur. Alangkah terkejutnya Toba ketika ia mendapati seorang wanita cantik tengah memasak.

Hari itu, Toba akhirnya tahu bahwa sosok wanita tersebut bernama Jelita dan merupakan wujud asli dari ikan yang ditangkapnya beberapa hari lalu. Jelita adalah seorang putri yang dikutuk menjadi ikan. Namun, ketika ia dipelihara oleh seorang manusia, kutukan tersebut akan hilang.

Baca juga: Ini Dia 8 Manfaat Liburan untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Hari terus berlalu dan keduanya mulai jatuh cinta satu sama lain. Pada akhirnya, Toba memutuskan untuk melamar Jelita. Jelita mau menerima lamaran tersebut asal Toba bersedia berjanji tidak akan menceritakan kepada siapa pun mengenai asal-usulnya, termasuk kepada anak mereka nanti. Singkat cerita, Toba menyanggupi syarat tersebut, lalu mereka pun menikah dan memiliki seorang anak bernama Samosir. 

Tahun demi tahun berganti, tak terasa, Samosir kini telah berusia 10 tahun. Terkadang, ia menemani ibunya membawakan makanan untuk sang ayah yang menanam padi di sawah. Namun, pada suatu ketika, Jelita yang merasa tidak enak badan meminta putranya membawakan makanan untuk Toba. Samosir dengan senang hati mengiyakan permintaan tersebut lalu ia segera berangkat menuju sawah.

Sayangnya, di tengah perjalanan, Samosir bertemu teman-temannya. Ia lalu mampir dan seketika terlupa dengan tujuan awalnya tadi. Selama berjam-jam, Samosir menghabiskan waktu untuk bermain. Ketika sudah menjelang sore, barulah ia teringat akan makanan ayahnya. 

Segera, Samosir berlari menuju sawah dan mendapati Toba tengah duduk dengan lemas di pinggir sawah. Toba sempat marah dan memperingati Samosir untuk jangan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Namun, meski sudah berjanji, keesokan harinya, Samosir yang kelelahan berjalan memutuskan untuk istirahat sejenak di bawah pohon. 

Siapa sangka, angin yang berhembus pelan membuatnya tertidur hingga ia lagi-lagi terlambat membawakan makanan untuk ayahnya di sawah. Sesampainya di sawah, Samosir hanya bisa ketakutan ketika Toba kembali murka seperti kemarin. Bahkan, saking murkanya, Toba sampai memaki anaknya dengan berkata, "Dasar anak ikan!" 

Ya, Toba telah mengingkari janjinya sendiri. Padahal, kebenaran tersebut adalah sesuatu yang tidak seharusnya Samosir maupun orang lain tahu. Sayangnya, apa yang sudah terucap tidak bisa ditarik lagi. Samosir yang menangis pun berlari pulang ke rumah dan segera mengadu pada Jelita mengenai ucapan Toba. Jelita sangat terkejut sekaligus kecewa mendengar itu. Ia tidak menyangka suaminya mengingkari janji yang telah mereka sepakati bersama.

Jelita tidak punya pilihan lain. Ia lalu membawa Samosir meninggalkan Toba yang hanya bisa meneriakkan namanya di belakang sana. Semakin jauh Jelita dan Samosir melangkah, semakin gelap pula langit terlihat. Tak lama, turun hujan deras. Hujan yang tidak kunjung berhenti mengakibatkan genangan air semakin tinggi dan melebar sehingga beberapa rumah di desa tersebut, termasuk rumah Toba mulai terendam air. 

Akhirnya, desa tersebut pun tenggelam sepenuhnya dan hanya menyisakan Jelita dan Samosir yang berhasil sampai di sebuah dataran tinggi. Dari peristiwa ini, terbentuklah legenda Danau Toba. Desa yang tenggelam tersebut dikenal sebagai Danau Toba, sementara dataran tinggi tempat Jelita dan Samosir menyelamatkan diri dikenal sebagai Pulau Samosir yang kini berada di tengah-tengah Danau Toba. 

Baca juga: 11 Ide Liburan Akhir Tahun & Tipsnya Agar Lebih Menyenangkan

Legenda Danau Toba Menurut Penelitian Ilmiah 

Setelah menyimak cerita legenda Danau Toba, maka Anda juga perlu tahu bagaimana Danau Toba terbentuk menurut penelitian ilmiah. Jadi, berdasarkan penelitian ilmiah, Danau Toba terbentuk akibat letusan supervolcano dahsyat yang terjadi sekitar 74.000 tahun lalu dan dikenal sebagai salah satu letusan vulkanik terbesar yang pernah terjadi di bumi dalam 25 juta tahun terakhir. 

Letusan ini menyebabkan runtuhnya atap magma chamber yang kemudian menciptakan sebuah kaldera besar. Setelah beribu tahun berlalu, kaldera mulai terisi air dari hujan maupun aliran sungai, kemudian terbentuklah Danau Toba. Sementara itu, Pulau Samosir adalah bagian dari kaldera yang terangkat kembali setelah letusan. Pulau ini terletak di tengah Danau Toba dan merupakan salah satu fitur geologis yang unik dari kaldera Toba.

Demikian penjelasan mengenai penelitian ilmiah dan legenda Danau Toba yang perlu Anda ketahui. Setelah membaca kedua perspektif di atas, Anda mungkin tertarik untuk berkunjung ke Danau Toba untuk menikmati langsung pemandangan dan warisan budayanya yang kaya.

Nah, kebetulan AQUA sedang membuka kesempatan untuk Anda liburan ke Danau Toba secara gratis melalui program AQUA 100% Murni 100% Petualangan Indonesia! Program ini berlangsung dari tanggal 29 Mei-30 September 2024. Untuk berpartisipasi, Anda hanya perlu membeli produk AQUA di minimarket terdekat atau secara online, kemudian kirimkan foto bukti pembelian ke WhatsApp resmi AQUA di nomor 087878700048. 

Semakin sering Anda membeli AQUA, semakin besar pula kesempatan Anda untuk memenangkan kesempatan jalan-jalan secara gratis ke Danau Toba! Yuk, ikuti programnya sekarang!

Baca juga: 10 Tips Traveling ke Luar Negeri yang Wajib Diketahui Pemula

Related Articles

No articles found.

Air Mineral Resmi Timnas Indonesia

This website uses cookie to make sure you get the best experience. Learn more .