Anak berbakat adalah sebutan untuk anak yang memiliki karakteristik khusus dan biasanya ditandai dengan intelegensi tinggi. Baik orang tua, guru, dan murid bisa mengetahui sesuatu yang berbeda dari anak berbakat karena prestasinya atau kemampuannya dalam menyelesaikan tugas. Lantas, apa saja karakteristik anak berbakat?
Penting untuk dicatat bahwa orang tua berperan besar dalam memastikan proses tumbuh kembang anak. Terlepas dari seberapa berbakatnya si kecil, sudah menjadi tugas orang tua untuk merawatnya hingga ia bisa mandiri.
Untuk mengetahui karakteristik anak berbakat dan cara mengenalinya dengan lebih baik, mari simak pembahasan di bawah ini.
Karakteristik Anak Berbakat
Pada dasarnya, anak berbakat memiliki cara kerja otak yang berbeda dengan kebanyakan anak. Perbedaan neurologis tersebut membuat beberapa anak sangat berbakat dalam aspek akademis, intelektual, emosional, dan sosialnya.
Secara umum, anak berbakat memiliki rasa penasaran kuat, selera humor yang unik, kesadaran tinggi terhadap lingkungan, dan kemampuan memahami materi di atas teman-teman seusianya. Lebih jauh, karakteristik anak berbakat bisa dijabarkan sebagai berikut:
1. Perkembangan Cepat
Kemampuan untuk belajar dan memproses informasi secara cepat sering kali menjadi tolok ukur dalam mengidentifikasi anak berbakat. Kecepatannya dalam memahami informasi ini juga dibarengi dengan stimulasi mental yang konstan. Maka dari itu, tidak heran jika anak berbakat dapat menyelesaikan tugasnya dalam waktu lebih singkat daripada teman-teman sebayanya.
2. Pemahaman Intuitif
Ciri-ciri anak berbakat yang dapat dilihat sejak kecil adalah cepat merasa bosan dengan pelajaran dasar karena memiliki pemahaman intuitif. Kemampuan anak berbakat yang di atas rata-rata tersebut membuatnya membutuhkan lebih sedikit latihan untuk menguasai suatu keterampilan atau memahami konsep tertentu. Tugas-tugas yang menurutnya tidak menantang secara intelektual, seperti hafalan dan mempelajari materi berulang-ulang, justru sering kali menjadi masalah baginya.
3. Berpikir Secara Kompleks
Sering menemukan anak bertanya “mengapa” ketika berinteraksi dengan dunia luar? Itu adalah salah satu karakteristik anak berbakat. Mengetahui alasan mengapa sesuatu terjadi merupakan tanda bahwa anak ingin memahami gambaran besar atau mempelajari suatu hal secara menyeluruh, tidak hanya bagian-bagian kecilnya.
4. Cenderung Lebih Aktif
Kemampuan berpikirnya yang cepat membuat anak berbakat lebih suka menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatan produktif. Maka dari itu, anak berbakat cenderung memiliki waktu tidur pendek. Ia juga lebih suka menghabiskan waktu luangnya untuk belajar atau mengerjakan sesuatu yang disukainya, seperti bermain puzzle, membongkar pasang robot, dan bersepeda bersama teman-temannya.
5. Ketelitian Tinggi
Anak berbakat cenderung lebih teliti dan berpikir secara nuance. Ia pun juga mengutamakan presisi atau ketepatan dalam berpikir dan berekspresi. Kemampuannya ini bisa dilihat dengan cara menjawabnya yang dilakukan melalui penjabaran detail dan diawali dengan frasa “itu tergantung”.
Maka dari itu, tidak jarang anak berbakat merasa kesulitan ketika menemui pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda. Hal tersebut dikarenakan setiap jawaban merupakan keputusan pasti yang tidak berlatar belakang kontekstual secara luas untuk pertanyaan tersebut.
Baca juga: 12 Cara Melatih Fokus Anak yang Efektif dan Mudah Dilakukan!
6. Ekspektasi Tinggi
Salah satu karakteristik anak berbakat yang sering kali dibawa hingga ia beranjak dewasa adalah memiliki ekspektasi tinggi terhadap dirinya sendiri. Biasanya, orang awam akan melihat hal ini sebagai perilaku perfeksionis.
Jika tidak bisa dikendalikan, ekspektasi tinggi ini justru dapat menyulitkan anak dalam memahami aturan yang dibuat oleh orang lain. Pada tahap sosialisasi, anak berbakat bahkan bisa menemui kesulitan ketika berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki standar berbeda darinya.
7. Minat yang Bervariasi
Anak berbakat memiliki imajinasi yang hidup sehingga membuatnya selalu memiliki minat atau hobi tertentu. Bahkan, ia cenderung lebih bisa berinteraksi dengan orang yang lebih dewasa ketika berdiskusi seputar minatnya. Hal sebaliknya justru bisa berlaku bagi anak berbakat yang sudah tumbuh dewasa. Ia cenderung lebih mudah berinteraksi dan merasa terhubung dengan komunitas anak muda yang lebih fleksibel dan imajinatif dalam berpikir.
Cara Mengenali Anak Cerdas dan Berbakat
Dari karakteristik anak berbakat di atas, cara mengenalinya bisa dilakukan dengan memperhatikan kondisinya secara fisik, emosional, intelektual, dan sosial. Berikut penjabarannya:
Fisik
Anak berbakat biasanya memiliki kondisi fisik yang baik. Hal ini ditandai dengan perkembangan psikomotoriknya yang lebih cepat dari anak-anak pada umumnya. Tidak hanya itu, anak berbakat juga sehat secara jasmani sehingga tidak jarang ia mengantongi prestasi di bidang atletik.
Emosional
Cara mengenali anak berbakat selanjutnya adalah menilai kemampuannya secara emosional. Anak berbakat biasanya lebih peka terhadap sekelilingnya dan memiliki rasa percaya diri tinggi. Selain itu, ia juga tertarik untuk mencoba hal-hal baru dan memiliki motivasi tinggi untuk mewujudkan impiannya.
Intelektual
Dari sisi intelektual, anak berbakat cenderung bisa berbicara lebih dini, memiliki daya tanggap cepat, pemahaman luas, rasa ingin tahu yang besar, kreativitas tinggi, dan mandiri dalam mengerjakan tugasnya. Tidak jarang, anak berbakat kerap kali memiliki usia mental yang lebih tinggi dari teman sebayanya.
Sosial
Kemampuan sosial anak berbakat juga membedakannya dari anak-anak pada umumnya. Anak berbakat cenderung lebih menyukai permainan yang melibatkan pemecahan masalah bersama orang-orang lebih dewasa atau memiliki usia mental sama dengannya. Namun, kebanyakan anak berbakat lebih suka bekerja sendiri daripada harus melakukannya dengan kelompok.
Sekian pembahasan seputar karakteristik anak berbakat. Sejumlah tanda-tanda anak berbakat di atas bisa membantu orang tua, guru, dan tenaga pendidik lainnya untuk mengembangkan bakat serta minatnya. Untuk itu, pemenuhan asupan gizinya pun harus diawasi dengan baik. Salah satu kebutuhan anak yang perlu dicukupi agar proses belajarnya bisa berjalan dengan optimal adalah memenuhi hidrasi tubuh dengan minum AQUA DULU.
Memang benar, tidak semua air itu AQUA. AQUA diambil dari 19 sumber pegunungan terpilih di Indonesia yang membuatnya mengandung mineral alami dan memiliki lapisan pelindung sehingga terjamin bebas dari pencemaran. Selain itu, AQUA terasa dingin alami dan menjadi pilihan tepat untuk menemani anak saat beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan.
AQUA merupakan produk asli Indonesia yang memiliki sertifikat Halal, BPOM, dan SNI sehingga dijamin aman untuk dikonsumsi. Jadi, jangan lupa #AQUADULU untuk membantu anak mewujudkan bakatnya secara optimal. AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal.
Baca juga: 10 Aktivitas Anak Usia Dini di Rumah, Bantu Perkembangannya!