Tubuh yang sehat terlahir dari asupan nutrisi yang seimbang, baik dari minuman maupun makanan. Sebagai orang dewasa, tentu sebagian besar sudah paham bagaimana mengatur pola hidup yang bersih dan sehat. Namun, berbeda halnya dalam menjaga kesehatan anak yang perlu perhatian ekstra.
Biasanya, anak-anak cenderung lebih eksploratif terhadap berbagai hal yang membuat lupa akan kebersihan dan kesehatan mereka, terlebih jika imunitas anak kurang diperhatikan. Sebagai contoh sederhana yaitu menjaga hidrasi harian anak agar fungsi organ dapat bekerja dengan baik dalam membentuk imunitas tubuh. Faktanya, anak-anak sangat mudah terkena dehidrasi karena sangat aktif.
Kondisi untuk menjaga kesehatan atau imunitas anak kian sulit di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Seiring berjalannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kini beberapa aktivitas mendapatkan pelonggaran seiring menurunnya kasus atau positivity rate dari Covid-19, salah satunya kegiatan belajar mengajar di sekolah [1].
Sekolah Tatap Muka Siap Dilaksanakan
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah digelar tetap menjamin tidak adanya penularan virus corona.
Ketua Umum IDAI, Aman Bhakti Pulungan mengatakan pihaknya meminta hal tersebut karena berdasarkan data yang dihimpun IDAI hingga Agustus lalu masih banyak anak yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Kami minta PTM yang aman sehat dan bisa menjamin kesehatan anak Indonesia," ujar Aman [1].
Aman mengatakan, IDAI merekomendasikan beberapa syarat agar PTM yang menjamin kesehatan anak itu dapat terlaksana. Salah satunya adalah uji coba PTM yang pelaksanaannya dimulai bagi anak berumur diatas 12 tahun yang sudah diimunisasi vaksin Covid-19 terlebih dahulu. Hal ini termasuk seluruh orang tua, keluarga, guru, dan para staf di sekolah juga sudah divaksin.
Selain itu, positivity rate daerah yang melaksanakan PTM pun harus di bawah 8 persen. "Awal-awal dibuka, tidak boleh membuka masker, makan minum di sekolah. Jadi coba dulu 2-3 jam," ujar Aman. "Lalu soal transportasinya dari dan ke rumah. Bagaimana protokol kesehatannya harus ketat, sirkulasi udara, dan jumlah murid jg selalu kami lihat," ujarnya [1].
Perhatikan Protokol Kesehatan
Selain memperhatikan beberapa syarat utama seperti positivity rate yang rendah dan keadaan tubuh yang sudah divaksinasi, IDAI meminta adanya penerapan protokol kesehatan.
Adapun langkah yang diterapkan dan disarankan Pemerintah terkait yaitu dengan protokol kesehatan 5M, apa saja?
1. Mencuci tangan
Dilansir dari Centre of Disease Control and Prevention (CDC), penting bagi kita untuk mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik sehari, terutama saat:
- Sebelum memasak atau makan;
- Setelah menggunakan kamar mandi;
- Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.
Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 70 60 persen.
Di masa pandemi ini, sangat disarankan untuk mencuci tangan di luar dari saran. Anda sangat disarankan untuk mencuci tangan setelah bepergian keluar, menerima barang dari luar, atau setelah berjabat tangan dengan orang lain [2].
2. Memakai masker
Pada awal pandemi virus corona tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukan orang sehat. Namun, berkembangnya virus tersebut membuat WHO akhirnya mengeluarkan himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Penggunaan masker tidak hanya diwajibkan di Indonesia, tapi seluruh negara dengan kasus positif Corona yang terbilang tinggi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan masker [2].
3. Menjaga jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”
Dijelaskan bahwa, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan [2].
4. Menjauhi kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah.
5. Mengurangi mobilitas
Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak Anda menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus tersebut. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah [2].
Agar lebih waspada dan tetap terjaga, Pemerintah juga menggiatkan penggunaan aplikasi kesehatan PeduliLindungi di berbagai kegiatan. Pada aplikasi tersebut akan tertera status COVID-19 di daerah sekitar Anda, sehingga kita bisa lebih waspada terhadap penyebaran virus di sekitar kita.
Air Mineral yang Penting Untuk Imunitas Anak
Salah satu langkah penting untuk menjaga imunitas anak Anda saat sekolah tatap muka adalah memberikan air minum yang berkualitas. Kandungan zink dan selenium pada air mineral berperan penting dalam pembentukan inti sel (DNA) dan protein, serta turut bekerja di sekitar 300 enzim dalam tubuh manusia [3].
Kandungan selenium serta zink mampu menjaga kesehatan saraf otak dan juga dapat memperbaiki sistem imunitas tubuh. Berikan secara bertahap untuk anak, secara umum jumlah kebutuhan cairan anak menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah sebagai berikut [3]:
- 800 milliliter (ml) atau sekitar 2–3 gelas untuk anak usia 7–12 bulan.
- 1,3 liter atau sekitar 5 gelas untuk anak usia 1–3 tahun.
- 1,7 liter atau sekitar 6–7 gelas untuk anak usia 4–8 tahun.
- 2,1–2,4 liter atau 8–10 gelas untuk anak usia 9–13 tahun.
- 2,3–3,3 liter atau sekitar 9–13 gelas untuk anak usia di atas 14 tahun.
Maka sangat penting untuk mengajak anak agar tetap sadar dalam mengonsumsi air mineral untuk menjaga kesehatan tubuh di tengah pandemi Covid-19, dengan membawakan air minum berkualitas dari rumah.. Agar Untuk dapat merasakan manfaat dari air putih tersebut pastikan Anda memilih AQUA [4].
AQUA sudah 48 tahun memproduksi air mineral berkualitas yang berasal dari proses alami. Untuk menjaga kualitasnya, AQUA langsung mengambil air dari sumber air pegunungan terpilih dengan melewati 400 uji kelayakan sebelum sampai ke konsumen [4].
Jadi sekarang mulai percayakan sumber air mineral terbaik dengan AQUA, kualitas air terbaik yang sedia menjaga kesehatan anak dan keluarga di berbagai kondisi.
Referensi:
- IDAI Minta Pembelajaran Tatap Muka Jamin Kesehatan Anak Indonesia - buka
- Yuk, Kenali Protokol Kesehatan 5M Selama di Luar Rumah
- Yuk, Biasakan Anak Minum Air Putih dengan Cara Ini - buka
- Inilah Keunggulan Air Minum dari Sumber Air Pegunungan