Cutting adalah program yang bertujuan untuk menurunkan lemak tubuh namun tetap mempertahankan massa otot. Cutting dilakukan dengan cara membatasi asupan kalori sekaligus meningkatkan aktivitas fisik guna memaksimalkan pembakaran lemak.
Biasanya, program cutting dilakukan saat berat badan dinilai berlebih karena terlalu banyak lemak. Lalu, bagaimana cara melakukan cutting dengan benar? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu Cutting?
Cutting adalah program memotong atau mengurangi lemak di tubuh bersamaan dengan peningkatan massa otot. Terdapat dua pendekatan dalam program cutting, yaitu diet dan olahraga. Keduanya harus dilakukan secara beriringan karena tanpa salah satunya, hasilnya bisa menjadi tidak maksimal.
Tentu saja, diet cutting tidak cukup hanya mengatur asupan makan saja. Dibutuhkan juga perhitungan detail terhadap kalori, protein, lemak, dan karbohidrat setiap harinya. Intinya, tujuan program cutting adalah memastikan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak melebihi jumlah kalori yang dibakar.
Sementara itu, latihan fisik cutting dirancang untuk mempertahankan massa otot saat diet ketat berlangsung. Pasalnya, tanpa latihan fisik, massa otot ikut menyusut saat diet. Sebaliknya, hasil latihan fisik tidak akan maksimal tanpa dukungan diet sehat.
Umumnya, penurunan berat badan signifikan baru terlihat setelah 2-4 bulan menjalankan program cutting, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang. Semakin banyak berat badan yang harus diturunkan, durasinya pun menjadi lebih lama.
Baca juga: Diet Karbo: Pengertian, Manfaat, dan Caranya untuk Pemula
Cara Melakukan Program Cutting
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan dari program cutting adalah untuk mengurangi lemak dalam tubuh serta membentuk otot secara bersamaan, sehingga tubuh terlihat lebih ramping dan berotot. Untuk mendapatkan hasil maksimal, berikut beberapa cara melakukan program cutting.
1. Hitung Kebutuhan Kalori Tubuh
Pertama, cara melakukan program cutting adalah menghitung kebutuhan kalori tubuh. Sebelum memulai program cutting, hitung kebutuhan kalori harian berdasarkan berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan gaya hidup terlebih dahulu.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli gizi mengenai jumlah kalori yang harus dikonsumsi dan dibuang sesuai dengan target cutting.
Saat menjalankan program cutting, penting untuk melakukan penurunan berat badan secara bertahap untuk menghindari risiko otot kendur. Anda bisa menurunkannya secara bertahap sekitar 0,5-1% dari berat badan per minggu agar lebih merata.
Meskipun membutuhkan waktu lebih lama, metode ini lebih aman dan menjamin pembentukan tubuh ideal tanpa risiko otot kendur setelah program cutting.
Baca juga: 12 Macam Gerakan Olahraga Mengecilkan Perut Buncit Paling Mudah
2. Mengonsumsi Protein
Saat menjalankan diet cutting, konsumsi protein menjadi poin penting dalam keberhasilan program ini.
Protein membantu dalam membakar lemak, mengurangi rasa lapar, dan menjaga massa otot. Jadi, pastikan asupan protein selalu tercukupi agar otot tetap terjaga dan lemak dapat terbakar dengan optimal saat cutting.
Kebutuhan protein setiap orang cenderung berbeda-beda, tergantung dengan kondisi tubuh. Namun, kebutuhan protein tubuh yang perlu dicukupi idealnya adalah 2–3 g/kg berat badan per hari.
3. Tentukan Asupan Lemak
Selanjutnya, cara melakukan program cutting adalah dengan menentukan asupan lemak. Meski tujuannya membakar lemak, bukan berarti lemak harus dihindari saat menjalankan program cutting.
Pakar gizi menyarankan lemak harus tetap dikonsumsi sekitar 20-30% dari total kebutuhan kalori harian selama menjalani program cutting. Jadi, tetap penuhi kebutuhan lemak dari sumber yang sehat agar massa otot terjaga dan tubuh tetap sehat.
Adapun contoh makanan yang mengandung lemak sehat (lemak tak jenuh) adalah ikan kembung, ikan cakalang, dan ikan tuna.
4. Mengonsumsi Karbohidrat
Terakhir, cara melakukan program cutting adalah dengan mengonsumsi karbohidrat. Selain bermanfaat dalam mempertahankan massa otot, karbohidrat rupanya juga lebih mudah diubah menjadi energi dibandingkan protein.
Baca juga: Makan Setelah Olahraga untuk Diet, Pastikan Tahu Aturannya
Perbedaan Bulking dan Cutting
Perbedaan bulking dan cutting adalah dua program populer dalam dunia fitness yang memiliki tujuan sama. Yakni mendapatkan tubuh ideal dan sehat, biasa dikenal dengan program cutting dalam gym.
Di mana, bulking bertujuan untuk menaikkan berat badan sekaligus menambah massa otot. Sementara itu, tujuan cutting adalah menghilangkan lemak untuk menurunkan berat badan, namun tetap mempertahankan massa otot.
Baca juga: 8 Cara Menaikkan Massa Otot Wanita dan Pria, Mudah dan Cepat
Rekomendasi Asupan untuk Program Cutting
Agar hasil dari program cutting bisa maksimal, Anda perlu mengkonsumsi asupan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi asupan yang sebaiknya dikonsumsi saat menjalani program cutting:
- Minum air putih.
- Buah dan sayuran.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Susu, yogurt, dan keju rendah lemak.
- Bubuk protein.
- Beras merah dan roti gandum.
- Alpukat, minyak zaitun, dan buah zaitun.
- Daging sapi atau unggas tanpa lemak, ikan berminyak, dan telur.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai cutting beserta cara melakukannya dengan benar. Untuk menghindari resiko saat melakukan program cutting, sebaiknya selalu pertimbangkan kondisi tubuh Anda sebelum memutuskan melakukannya. Tak ada salahnya untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahli gizi agar memperoleh saran yang tepat.
Lalu, selama menjalani program cutting, pastikan juga tubuh tetap mendapat asupan nutrisi seimbang dan cairan yang cukup dengan air putih. Dalam hal ini, pastikan memilih #AQUADULU.
Perlu diketahui, tidak semua air itu AQUA. AQUA, yang merupakan produk Indonesia, adalah air minum yang mengandung mineral alami dari 19 pegunungan terpilih dan terlindungi di Indonesia.
Sumber air AQUA diambil dari lapisan terdalam pegunungan dan memiliki lapisan pelindung sehingga bebas pencemaran. Itulah mengapa AQUA terasa dingin alami dan segar tanpa perlu didinginkan terlebih dahulu.
Lalu, AQUA sudah bersertifikat Halal dan telah memenuhi standar BPOM serta SNI sehingga AQUA aman dikonsumsi. Kemasan AQUA juga beragam, seperti AQUA galon 19 liter, gelas, hingga botol yang memudahkan Anda dalam beraktivitas sehari-hari.
Maka dari itu, yuk AQUA DULU, karena AQUA bukan hanya sekadar air mineral, tapi AQUA 100% Indonesia, 100% Halal, dan 100% Murni.
Baca juga: Yuk Simak! Ini 8 Cara Membentuk Otot Dada dengan Cepat
Referensi: