Air putih diperlukan oleh semua orang bahkan bayi pun juga memerlukan air untuk menjaga tetap terhidrasi. Namun, muncul satu pertanyaan, berapa bulan bayi bisa minum air putih? Jawabannya adalah tidak hingga usianya menyentuh 6 bulan.
Selama ini, kita telah mengetahui bahwa ASI merupakan satu-satunya sumber nutrisi yang boleh diberikan kepada bayi dan susu formula sebagai pendukung nutrisi setelah selesai masa-masa ASI eksklusif.
Walau terdengar aneh, ada beberapa alasan mengapa bayi tidak diperkenankan minum air putih hingga berusia 6 bulan. Untuk lebih jelasnya, langsung simak pembahasan dalam artikel berikut, yuk!
Bolehkah Bayi Minum Air Putih?
Apakah bayi boleh minum air putih? jawabannya yakni tidak. Organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) telah menegaskan bahwa bayi harus disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya. Menyusui eksklusif yang dimaksud WHO ini termasuk larangan pemberian air putih kepada bayi.
Apabila air putih diberikan kepada bayi di bawah usia 6 bulan, hal ini dapat menyebabkan intoksikasi air. Bayi yang terlalu banyak mengonsumsi air akan membuat kadar natrium menjadi rendah. Maka itu, ASI adalah makanan yang sudah cukup ideal untuk proses tumbuh kembang bayi.
WHO merekomendasikan agar pemberian makanan pendamping bayi dimulai pada usia 6 bulan. Jadi, Anda baru diperbolehkan memberikan minum air putih kepada bayi saat mereka telah memasuki usia MPASI di umur 6 bulan [1].
Baca Juga: Tanda Dehidrasi Pada Bayi
Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih?
Setelah mengetahui beberapa risiko dibaliknya, mungkin Anda bertanya-tanya sebenarnya umur berapa bayi boleh minum air putih. Berikut panduan yang bisa Anda jadikan sebagai acuan
1. Usia 0 hingga 3 bulan
Sejak lahir hingga menginjak usia 3 bulan, pemberian air putih kepada bayi tidak diperbolehkan sama sekali. Dokter pasti akan menginstruksikan Anda untuk memberikan asupan ASI eksklusif.
2. Usia 4 hingga 6 bulan
Karena masih dalam masa-masa anjuran pemberian ASI eksklusif, bayi dengan rentang usia 4 hingga 6 bulan pun sebenarnya juga tidak disarankan minum air putih. Namun pada kondisi tertentu, beberapa bayi telah diizinkan dokter untuk mulai MPASI atau makan makanan padat sejak usia 4 bulan.
3. Usia 6 hingga 8 bulan
Rentang usia 6 hingga 8 bulan adalah masa-masa awal dimana bayi menerima MPASI. Di saat inilah, sebagai orang tua, Anda diperbolehkan untuk mulai memberikan minum air putih sebagai pendamping MPASI.
Perlu diketahui, kebutuhan cairan anak akan terus meningkat seiring bertambahnya usia, massa otot, dan lemak tubuh. Di mana, kebutuhan cairan bayi usia 6 bulan ke atas tidak dapat dipenuhi apabila mengandalkan ASI saja.
Namun, pemberian air putih kepada bayi sebaiknya hanya sebanyak seperempat hingga setengah gelas dalam sehari.
Cara pemberiannya sendiri, bisa dilakukan dengan bantuan sendok setelah waktu makan usai. Anda juga bisa mulai mengajarkan si kecil untuk belajar mengisap melalui gelas maupun botol minum khusus.
Baca juga: Rekomendasi Asupan Air Minum Agar Si Kecil Sehat
4. Usia 8 hingga 12 bulan
Di rentang usia ini, ada beberapa perubahan pola makan yang akan dialami bayi sejalan dengan pertambahan usianya. Bayi berusia 8 hingga 12 bulan sudah membutuhkan sekitar 800 ml cairan dalam sehari. Untuk jumlah pastinya, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Bahaya Konsumsi Air Putih Pada Bayi
Seperti penjelasan di atas memberikan air putih kepada bayi di bawah usia enam bulan dapat berbahaya menurut ahli kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain. Termasuk air putih, karena beberapa alasan:
1. Mengganggu Keseimbangan Nutrisi
Air putih dapat mengencerkan konsentrasi nutrisi penting dalam tubuh bayi yang sedang tumbuh, terutama natrium. Ini bisa menyebabkan hiponatremia (kadar natrium rendah) yang berdampak buruk pada kesehatan bayi.
2. Mengurangi Asupan ASI
Memberi air putih dapat membuat bayi kenyang sehingga mereka mengurangi konsumsi ASI. Ini bisa menurunkan asupan nutrisi dan kalori yang sangat penting untuk pertumbuhan bayi.
3. Risiko Keracunan Air
Bayi memiliki ginjal yang belum berkembang sepenuhnya. Pemberian air berlebihan dapat membebani ginjal bayi, menyebabkan keracunan air, yang dapat mengakibatkan kejang atau dalam kasus ekstrem, koma.
4. Memperbesar Risiko Infeksi
Air putih yang tidak steril bisa membawa bakteri atau kontaminan yang meningkatkan risiko infeksi, terutama diare.
Ahli kesehatan menegaskan pentingnya mengikuti rekomendasi untuk memberikan ASI atau susu formula hingga bayi mencapai usia enam bulan.
Kini, tentu Anda sudah tak bingung lagi dengan pertanyaan bahaya hingga kapan waktu terbaik dan bolehkah bayi minum air putih? Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa meski air putih merupakan salah satu zat penting bagi tubuh, pastikan untuk memberikannya pada bayi sesuai kebutuhan dan usianya ya!
Baca Juga: Amankah Air Rebusan Untuk Air Minum bayi?
Nah bila si kecil telah menginjak usia dimana ia diperbolehkan minum air putih, sebagai orang tua, tentu Anda harus memberikannya yang terbaik. Pastikan #AQUADULU air minum orang sehat dengan jaminan kualitas, sterilisasi, dan perlindungan akan berbagai kebaikan alam di dalamnya. Semoga artikel ini bermanfaat ya, sampai jumpa!
Referensi: