Demam biasanya menjadi respons tubuh ketika terserang infeksi. Kondisi ini sering dialami oleh anak-anak karena sistem imunnya belum terbentuk sempurna. Lantas, bagaimana cara menurunkan demam pada anak?
Salah satu cara menurunkan demam pada anak yang bisa Anda lakukan yaitu mencukupi kebutuhan nutrisinya.
Ketika sedang sakit, tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mempercepat proses pemulihan sel-selnya.
Hal ini bisa dilakukan dengan menyediakan makanan sehat dan bergizi selama si kecil sedang sakit.
Mari kenali macam-macam cara menurunkan demam pada anak melalui ulasan di bawah ini!
8 Cara Menurunkan Demam pada Anak
Demam merupakan kondisi yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh. Kondisi ini biasanya disebabkan adanya infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh.
Anak-anak rentan mengalami demam karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk memerangi infeksi yang terjadi.
Bila si kecil mengalami demam, Anda tidak perlu khawatir. Terdapat sejumlah cara menurunkan demam pada anak yang dapat dilakukan jika kondisi tersebut masih tergolong ringan. Berikut penjelasannya.
1. Jaga Suhu serta Kelembapan Udara
Cara menurunkan demam pada anak yang pertama adalah menjaga suhu serta kelembapan udara.
Untuk itu, Anda bisa menyalakan kipas angin atau AC dengan suhu ruang (25 derajat celcius) agar kamar tetap terasa sejuk sehingga si kecil tidak merasa gerah saat demam.
Anda juga disarankan membuka jendela kamar setiap pagi agar sirkulasi udara di sekitar anak tetap terjaga.
2. Kenakan Pakaian yang Nyaman dan Longgar untuk Si Kecil
Cara menurunkan demam pada anak selanjutnya adalah menggunakan pakaian yang nyaman dan longgar.
Arahkan si kecil untuk mengenakan pakaian yang nyaman, longgar, serta menyerap keringat terutama ketika sedang demam.
Pasalnya, pakaian yang terlalu tebal dan ketat dapat membuat anak merasa terlalu gerah sehingga akan mengganggu proses pengeluaran panas dari dalam tubuh.
Bila si kecil sedang menggigil, Anda dapat mengenakan selimut yang tidak terlalu tebal untuk menjaga suhu tubuhnya.
Baca juga: 11 Makanan Sehat untuk Anak yang Bergizi dan Lezat, Cek Yuk!
3. Cukupi Asupan Nutrisi Tubuh Si Kecil
Ketika si kecil sedang demam, Anda perlu membantu memenuhi asupan nutrisi tubuhnya dengan menyediakan makanan sehat dan bergizi, mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, hingga mineral.
Cara meredakan demam pada anak satu ini dilakukan untuk mengoptimalkan kerja sistem imunitas tubuh si kecil dalam memerangi infeksi yang menjadi penyebab munculnya demam.
Beberapa rekomendasi makanan saat demam yang baik untuk dikonsumsi anak di antaranya teh jahe, sayuran hijau, buah-buahan, makanan tinggi protein, dan sup ayam hangat.
4. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh menjadi salah satu cara mengatasi demam pada anak yang penting untuk dilakukan.
Pasalnya, demam membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat untuk mendinginkan suhunya sehingga rentan menyebabkan dehidrasi [1].
Bila si kecil berusia di bawah 6 bulan, cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya yaitu melalui ASI saja.
Sedangkan, bila si kecil sudah berusia di atas 6 bulan, Anda bisa membantu mencukupi asupan cairan tubuhnya dengan ASI dan air mineral.
Oleh karenanya, Anda bisa menyiapkan air mineral AQUA untuk dikonsumsi oleh si kecil guna membantu mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya selama demam.
AQUA telah menyediakan air minum layak konsumsi untuk masyarakat Indonesia selama lebih dari 49 tahun.
AQUA turut memberikan perlindungan terhadap air mineralnya dengan mengemas produk secara steril serta berstandar tinggi.
Bahkan, AQUA juga senantiasa menjaga kandungan air mineralnya dengan melakukan pemeriksaan serta uji kualitas sebanyak 400 kali.
Tak perlu khawatir, AQUA sudah terbukti sesuai dengan standar air minum layak konsumsi dari Kepmenkes Nomor 907 Tahun 2002, yaitu tidak berasa dan berwarna, bersih, serta tak berbau.
Jadi, siapkan #AQUADULU untuk dikonsumsi oleh si kecil serta keluarga di rumah, ya!
Baca juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
5. Istirahat yang Cukup
Cara turunkan demam pada anak yang tidak kalah penting yaitu mencukupi waktu tidur.
Tidur menjadi cara alami tubuh untuk memulihkan energi serta jaringan yang rusak terlebih ketika sedang sakit.
Berikan waktu si kecil untuk tidur selama 10 hingga 11 jam sehari agar tubuh bisa pulih dari demam dengan optimal.
6. Kompres Hangat
Kompres hangat merupakan cara menurunkan demam pada anak secara alami yang cukup populer.
Kompres hangat diketahui dapat membuat suhu di luar tubuh menjadi hangat.
Hasilnya, hipotalamus (pengatur suhu tubuh pada otak) akan merespons hal tersebut dengan melebarkan pembuluh darah di tepi kulit serta membuka pori-pori yang membuat panas dapat keluar dengan mudah [2].
Namun, pastikan suhu kompres hangat ini tidak terlalu tinggi karena dapat membuat kulit anak menjadi iritasi.
Adapun cara mengompres anak demam ini cukup mudah. Basahi handuk menggunakan air bersuhu hangat suam-suam kuku, kemudian letakkan pada dahi atau ketiak si kecil selama 20 sampai 30 menit.
Di samping itu, Anda juga perlu memantau suhu tubuh si kecil setiap 1 sampai 2 jam sekali untuk melihat perubahan yang terjadi.
7. Mandi Air Hangat
Mandi air hangat merupakan cara menurunkan demam pada anak yang bermanfaat untuk memberikan efek relaksasi pada tubuhnya.
Cara ini juga dilakukan untuk menjaga kebersihan tubuh si kecil selama sedang sakit.
Jika si kecil enggan untuk mandi, Anda bisa menyeka tubuhnya menggunakan handuk yang telah dibasuh air hangat secara perlahan.
8. Konsumsi Obat Penurun Panas
Konsumsi obat penurun panas merupakan cara mengobati demam pada anak yang cukup efektif.
Obat tersebut bisa didapatkan sesuai dengan resep dokter agar tetap aman dan bisa membantu menurunkan demam pada anak secara optimal.
Demikian ulasan mengenai cara menurunkan demam pada anak yang dapat Anda coba lakukan.
Namun, bila demam pada anak tidak kunjung reda walaupun telah melakukan cara di atas, segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Demam setelah Imunisasi pada Anak
Referensi: