Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih terus berjalan demi menekan laju peningkatan COVID-19. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus positif tanpa gejala, yang justru lebih sulit untuk dilakukan tracing. Oleh karena itu, cara isolasi mandiri di rumah dianjurkan bila Anda terpapar virus.
Walaupun kasus tanpa gejala cenderung tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya dari orang yang terpapar, tetapi satu orang terinfeksi tersebut tetap bisa menularkan ke banyak orang bahkan keluarga.
Namun, di samping isolasi mandiri di rumah, Anda juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat selama pandemi. Salah satunya dengan minum #AQUADULU agar asupan cairan tubuh tetap terpenuhi. Hal ini akan membantu organ dalam tubuh dapat bekerja secara optimal untuk menjaga kekebalan tubuh Anda.
Lalu, sebetulnya bagaimanakah cara isolasi mandiri di rumah yang benar? Untuk lebih jelasnya, yuk langsung saja simak ulasan di bawah ini!
Kriteria Orang Wajib Isolasi Mandiri
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara isolasi mandiri di rumah, penting untuk Anda mengetahui terlebih dahulu siapa saja kah orang yang disarankan melakukan protokol tersebut. Adapun kriterianya ialah sebagai berikut.
- Terkonfirmasi COVID-19 dengan pemeriksaan PCR, tetapi tidak mengalami gejala COVID-19 atau hanya mengalami gejala ringan, seperti batuk, demam, atau sakit tenggorokan yang bisa diatasi di rumah
- Mendapatkan hasil positif pada rapid test antigen dan tidak dapat melakukan konfirmasi dengan PCR
- Melakukan kontak dengan orang yang positif COVID-19
- Terkonfirmasi positif saat exit test pada masa karantina
Selain itu, cara isolasi mandiri di rumah hanya bisa dilakukan pada orang dengan kriteria di bawah ini.
- Berusia di bawah 45 tahun
- Tidak memiliki penyakit penyerta, seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, atau penyakit paru yang kronis
- Memiliki rumah dengan kamar yang terpisah untuk setiap penghuninya
- Memiliki kamar mandi di dalam rumah
Cara Isolasi Mandiri di Rumah
Cara isolasi mandiri di rumah harus dilakukan secara benar guna memutus rantai penularan. Apabila salah dalam pengaplikasian, isolasi mandiri justru akan memunculkan klaster keluarga. Maka dari itu, cara isolasi mandiri di rumah memiliki beberapa proses yang melibatkan beberapa pihak agar berjalan dengan baik.
Baca juga: Mengapa Protokol Kesehatan Penting Dilakukan di Tengah Pandemi?
Yuk pelajari cara isolasi mandiri dirumah sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan! [2].
- Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan dan dengan cara yang benar.
- Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Hindari pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah menulari orang lain.
- Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19
- Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga
- Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Apabila batuk atau bersin, lakukan etika seperti menutup dengan tangan.
- Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.
- Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta jaga kebersihan rumah dengan cairan disinfektan.
- Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan.
- Sempatkan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit). Cari waktu yang tepat untuk mendapatkan sinar matahari dengan uv index yang disarankan.
- Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
- Konsumsi makanan bergizi
Rekomendasi Makanan selama Isolasi Mandiri
Selain beberapa cara isolasi mandiri di rumah tersebut. Ada beberapa makanan dan minuman yang direkomendasikan WHO bagi masyarakat yang sedang isolasi mandiri.
1. Kurangi asupan garam
Syarat pertama makanan selama isolasi mandiri adalah dengan membatasi asupan garam hingga 5 gram (setara dengan satu sendok teh) dalam sehari. Perlu Anda ketahui juga bahwa garam juga terkandung dalam penggunaan saus atau bumbu asin seperti kecap asin, kaldu, dan kecap ikan saat memasak.[3]
Jadi, Anda sebaiknya tidak memfokuskan pada penggunaan garam kristal, namun juga bahan makanan yang mengandung kadar garam juga.
2. Pilih makanan dengan kadar lemak sedang
Saat ingin memasak makanan untuk dikonsumsi selama isolasi mandiri cobalah mengganti mentega dan minyak sawit dengan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau minyak kedelai.
Jika ingin mengkonsumsi daging, pilihlah daging putih misalnya seperti unggas dan ikan yang umumnya kadar lemaknya lebih rendah dibandingkan daging merah. Untuk susu, pilihlah produk susu yang rendah lemak. Jika ingin lebih sehat lagi Anda bisa mengolah makanan dengan cara dikukus atau direbus daripada menggorengnya [3].
3. Batasi asupan gula
Gantilah makanan dan minuman dengan asupan gula tinggi seperti minuman bersoda, teh atau jus kemasan dengan buah-buahan segar [3].
4. Konsumsi serat yang cukup
Serat berkontribusi pada sistem pencernaan yang sehat dan mencegah makan yang berlebihan. Usahakan memilih makanan selama isolasi mandiri dengan tepat agar kebutuhan serat tetap tercukupi dengan baik [3].
5. Minum air yang cukup
Tidak usah diragukan lagi manfaat air putih bagi kesehatan. Minum air yang cukup juga sangat penting agar pemulihan kesehatan lebih optimal. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan air putih. Sebab, air putih jauh lebih baik dibandingkan minuman-minuman manis [3].
Terlebih lagi, apabila Anda sedang menerapkan cara isolasi mandiri di rumah, Anda kemungkinan besar diharuskan untuk mengonsumsi obat-obatan atau suplemen. Dengan meminum air yang cukup, akan memudahkan tubuh Anda untuk melarutkan obat-obatan atau suplemen tersebut sehingga akan lebih cepat diserap oleh tubuh, dan meringankan kerja ginjal Anda.
Baca juga: Tips Menjaga Protokol Kesehatan Saat di Luar Rumah Ketika Pandemi
Pilihlah AQUA sebagai sumber air putih yang akan Anda minum. AQUA sudah terjamin kebersihan dan kualitasnya. Lebih dari 17 sumber air pegunungan terpilih Indonesia dari Sabang sampai Merauke telah melalui uji klinis oleh para ahli geologi dan geohidrologi. Melewati proses panjang untuk uji kualitas, menjadikan AQUA sebagai pilihan terbaik air mineral yang ada di Indonesia.
Sumber mata air pegunungan AQUA merupakan pegunungan vulkanis yang menyaring air secara alami oleh lapisan batuan vulkanis dengan kemurnian yang baik bagi konsumen. AQUA juga melindungi ekosistem di sekitar sumber air dan sumber airnya itu sendiri.
Hal ini ditujukan untuk melindungi kealamian mineral pegunungan, serta menjaga keberlangsungan sumber air. Selain itu AQUA juga menyediakan fasilitas AQUA Home Service yang pastinya memudahkan Anda untuk mendapatkan persediaan air putih selama isolasi mandiri tanpa harus keluar rumah.
Jadi, sudahkah Anda sedia AQUA dirumah?
Referensi: