Art therapy atau terapi seni adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan mental.
Metode ini dilakukan melalui penciptaan berbagai bentuk karya seni, seperti lukisan, fotografi, pahatan, bahkan kolase.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai apa itu terapi seni, yuk simak uraian berikut sampai habis!
Apa itu Art Therapy?
Teknik ini didasari oleh gagasan bahwa aktivitas yang melibatkan ekspresi kreatif dapat mendukung penyembuhan dan kesejahteraan mental seseorang.
Meskipun art therapy berkaitan dengan hal-hal yang artistik, tetapi Anda tidak perlu memiliki kemampuan dalam bidang seni untuk melakukannya.
Sebab, pada dasarnya, terapi seni dapat dilakukan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa dan lansia yang ingin meningkatkan atau memperbaiki kesehatan mentalnya.
Selain itu, art therapy juga dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti sekolah, universitas, studio seni, bahkan panti tunawisma.
Dengan melakukan terapi seni, seseorang dapat mengeksplorasi dan mengenal diri, serta menemukan cara untuk mengatasi gangguan mentalnya.
Berikut beberapa permasalahan mental yang biasanya dapat diredakan dengan art therapy:
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Stres
- Gangguan stres pascatrauma
- Masalah psikososial
- Gejala psikologis dari kanker atau kondisi medis lain
- Penyalahgunaan zat terlarang
Manfaat Terapi Seni (Art Therapy)
Berikut ini adalah beberapa manfaat terapi seni, terutama bagi mental health:
1. Sarana Meluapkan Emosi
Manfaat terapi seni yang pertama adalah menjadi sarana mengekspresikan dan menyalurkan emosi, serta kecemasan orang-orang.
Emosi seperti sedih, marah, atau bahkan bahagia, terkadang sukar untuk diungkapkan melalui kata-kata.
Oleh karena itu, seseorang bisa mencoba mengungkapkan emosinya melalui karya seni yang dibuatnya.
Baca juga: Mengenal 7 Cara Manajemen Stres yang Mudah Dilakukan
2. Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis
Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa art therapy dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kesejahteraan psikologisnya.
Misalnya, dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Frontiers in Psychology (2018), disebutkan bahwa art therapy dapat membantu meredakan gejala trauma dan depresi pada orang dewasa.
Meskipun begitu, terapi seni tidak melulu hanya digunakan oleh orang yang mengalami gangguan psikologis.
Pada orang-orang tanpa gangguan psikologis, terapi seni juga dapat membantu mereka untuk menjaga kesejahteraan mental.
3. Mampu Berpikir Inovatif
Terapi seni adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan bentuk ekspresi kreatif, mulai dari lukisan, musik, hingga teater.
Jika seseorang bisa berkontribusi dalam menghasilkan suatu karya seni, otomatis ia juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir inovatif.
Sebab, aktivitas seni dapat merangsang daya kreativitas dan imajinasi seseorang, sehingga ia mampu mengembangkan ide-ide yang inovatif.
4. Membantu Menemukan Jati Diri
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, art therapy berkaitan dengan penciptaan sebuah karya seni.
Nah, menghasilkan suatu karya seni disinyalir dapat mendorong seseorang untuk menemukan dan mengenali perasaan di alam bawah sadar yang selama ini tersembunyi.
5. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Manfaat terapi seni selanjutnya adalah membantu meningkatkan kepercayaan diri seseorang karena adanya ruang aman bagi individu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan emosinya.
Hal ini dapat membuat seseorang mampu menerima diri mereka apa adanya dan merasa dihargai.
6. Mengatasi Gangguan Mental
Berbagai gangguan mental, mulai dari depresi, anxiety, hingga trauma emosional, tentunya akan berdampak negatif bagi kesehatan dan menghambat keseharian.
Nah, gangguan mental yang dialami seseorang dapat diredakan dengan menjalani art therapy melalui penciptaan karya seni.
Baca juga: 10 Cara Bersikap Optimis untuk Menjaga Kesehatan Mental
7. Mengasah Problem Solving Skill
Manfaat terapi seni yang sebaiknya jangan diremehkan adalah mampu mengasah kemampuan penyelesaian masalah seseorang.
Sebab, seseorang akan dapat mencari cara yang positif untuk menyelesaikan permasalahannya.
Selain itu, bagi anak muda yang kesulitan mengikuti berbagai perubahan dalam hidupnya, melakukan art therapy mungkin dapat membantu.
Efektivitas Terapi Seni
Berbicara tentang keefektifan art therapy, sudah ada berbagai studi yang menjelaskan bahwa teknik ini mampu mengurangi depresi dan gangguan mental lainnya.
Diketahui bahwa penerapan art therapy yang dikombinasikan dengan obat antipsikotik memiliki dampak positif pada pasien skizofrenia dengan gejala negatif, mengurangi gejala psikotik, dan meningkatkan self esteem dibandingkan dengan pasien yang hanya menerima obat-obatan saja.
Demikianlah uraian lengkap yang membahas tentang apa itu terapi seni beserta manfaat dan keefektifannya.
Pada intinya, art therapy adalah suatu teknik terapi psikologis yang melibatkan penciptaan karya seni.
Terapi ini berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan mental atau psikologis seseorang.
Selain itu, untuk membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan mental, Anda juga perlu menjalani pola hidup sehat, seperti memenuhi kebutuhan asupan air mineral 2 liter per hari.
Nah, berkenaan dengan ini, pilih #AQUADULU. Sebab, tak semua air mineral itu AQUA. AQUA merupakan air mineral yang sehat dan berasal dari pegunungan terpilih, serta telah melewati proses uji klinis, sehingga kualitas dan kemurniannya terjaga.
Tak hanya itu, AQUA juga sudah terasa dingin alami dan segar dikonsumsi tanpa harus didiamkan terlebih dahulu ke lemari es.
Oleh karena itu, yuk konsumsi AQUA DULU untuk bantu memelihara kesehatan mental! Diciptakan oleh alam, 100% MURNI air mineral pegunungan tanpa tambahan apapun, sebagaimana alam ingin Anda meminumnya!
Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Pikiran Negatif Agar Hidup Bahagia
Referensi:
- Mengenal Art Therapy untuk Meningkatkan Kesehatan Mental - Buka
- Kenali Art Therapy untuk Atasi Gangguan Mental - Buka
- Art Therapy: Aktivitas seni untuk meningkatkan kesehatan mental - Buka
- Hu J, Zhang J, Hu L, Yu H, Xu J. Art Therapy: A Complementary Treatment for Mental Disorders. Front Psychol. 2021 Aug 12;12:686005. DOI: 10.3389/fpsyg.2021.686005. PMID: 34456801; PMCID: PMC8397377.